Nationalgeographic.co.id - Apabila melihat ke atas langit, apa yang Anda lihat? Jika Anda tinggal di Tiongkok, jawabannya mungkin drone pengawas yang menyamar seperti burung.
Menurut South China Morning Post, beberapa tahun terakhir ini, lebih dari 30 agensi militer dan pemerintahan di Tiongkok telah menggunakan drone berbentuk burung untuk memantau penduduknya. Terutama di area barat Tiongkok yang berbatasan dengan Rusia, Mongolia, Pakistan, dan lainnya.
Baca juga: Sebentar Lagi, Wifi Bisa Digunakan Untuk Mendeteksi Senjata dan Bom
Program ini memiliki nama “Dove” dan dijalankan oleh Song Bifeng, profesor di Northwestern Polytechnical University di Xi’an. Sebelumnya, Song merupakan ilmuwan senior untuk proyek Chengdu J-20, pesawat jet “siluman” milik Angkatan Udara Tiongkok.
Drone pemantau ini benar-benar terlihat seperti burung. Ia terbang dengan ‘sayap palsu’ di tubuhnya yang digerakkan dengan motor listrik. Setiap drone memiliki kamera definisi tinggi (HD), antena GPS, sistem kontrol penerbangan, dan data dengan kemampuan komunikasi satelit.
Meskipun skalanya masih kecil, namun menurut Yang Wenqing, salah satu peneliti di tim Song, “yakinlah bahwa teknologi ini memiliki potensi yang baik untuk penggunaan di masa depan. Ia memiliki beberapa keuntungan unik untuk memenuhi permintaan drone di sektor militer dan sipil”.
Baca juga: Gajah Terlindung dari Kanker Karena Gen Zombie Dalam Tubuhnya
Sementara itu, Timothy R Heath, analis pertahanan internasional, mengatakan, drone ini merupakan salah satu contoh bentuk intrusi.
“Meskipun drone burung kemungkinan akan dioperasikan di provinsi yang bergejolak seperti Xinjiang, namun warga Tiongkok tetap berasumsi bahwa perilaku mereka dapat dilihat pemerintah, di mana pun mereka berada,” papar Heath.
“Penggunaan teknologi ini akan memperluas pengawasan pemerintah ke hal yang lebih menakutkan,” imbuhnya.
Selain drone, Tiongkok juga menggunakan sistem pengenalan wajah, kecerdasan buatan, kacamata pintar, dan teknologi lainnya untuk memantau 1,4 miliar penduduknya.
Source | : | CNET,South China Morning Post |
Penulis | : | Gita Laras Widyaningrum |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR