Intisari-Online.com- Apakah Anda pernah mengalami sebuah peristiwa seolah-olah sudah pernah terjadi sebelumnya?
Gambaran yang muncul di benak Anda dengan kejadian yang baru saja terjadi terasa begitu lekat dan familiar.
Jika ya, berarti Anda mengalami deja vu, namun sebenarnya apakah deja vu itu?
Mungkin Anda bertanya-tanya, apa ini berarti kita dapat mengingat atau berada di masa depan sebagaimana digariskan takdir?
Baca Juga: Inilah Alasan Penemu Buku Harian Adolf Hitler Tetap Tak Mau Disebut Namanya
Nah, istilah deja vu pertama kali muncul pada tahun 1876 oleh Filsuf Perancis, Emile Boirac untuk menggambarkan perasaan tersebut.
Deja vu memiliki arti "pernah melihat," dan terjadi secara sekilas.
Dalam sebuah tinjauan ilmiah pada tahun 2003 dilansir pada Bustle.com, Buletin Psikologis menggariskan empat alasan pemikiran tentang mengapa deja vu bisa terjadi.
Yang pertama adalah yang paling sederhana: kejadian yang mirip sebenarnya sudah Anda alami, dan untuk beberapa alasan Anda melupakannya dan diingatkan kembali.
Seperti misalnya Anda sedang mengantre kasir di sebuah toko, kemudian mengalami dejavu.
Kemungkinan memang Anda pernah dalam sitasi tersebut, dengan jumlah antrean yang mirip, lantunan musik yang mirip, atau aroma tertentu yang terekam dalam memori.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR