Nationalgeographic.co.id - Terhitung sejak 3 hingga 19 November 2018, sudah terjadi 636 kali gempa bumi tektonik yang mengguncang Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat.
Gempa terjadi akibat Sesar Saddang yang aktif pascagempa bumi di Donggala, Sulawesi Tengah pada Jumat (28/9/2018) lalu.
Baca Juga : (Video) Nahas, Paus Sperma Mati dengan Berbagai Sampah di Dalam Perut
Getaran yang ditimbulkan dari total 636 kali gempa bervariasi, mulai dari berskala kecil hingga magnitudo di atas 5. Meski begitu, gempa yang terjadi di kedalaman 10 kilometer ini tidak menimbulkan tsunami.
Dilansir dari Kompas.com (19/11/2018), Plt Kepala BBMKG Wilayah IV Makassar, Joharman, membenarkan bahwa Mamasa telah diguncang gempa bumi sebanyak 636 kali selama 16 hari terakhir di bulan November.
Menurut Joharman, Mamasa terakhir diguncang gempa bumi pada pukul 15.23 WITA dengan kekuatan magnitudo 4,0. Lokasi pusat gempa berada di darat pada kedalaman 10 kilometer.
Ia menambahkan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, diketahui bahwa gempa bumi terjadi akibat aktivitas Sesar Saddang.
Baca Juga : Ini yang Akan Terjadi Jika Dua Galaksi di Alam Semesta Bertabrakan
Kini, rangkaian gempa bumi masih terjadi di Mamasa. Ini sudah berlangsung sejak tanggal 3 November yang lalu. Guncangan gempa dirasakan di Mamasa III MMI dan Toraja II MMI.
Joharman menghimbau agar masyarakat tetap tenang dan terus memantau perkembangan gempa bumi di Mamasa melalui informasi dari BMKG.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Nesa Alicia |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR