Nationalgeographic.co.id - Apakah Anda pernah menonton film Finding Nemo? Bila pernah, tentu Anda mengetahui siapa itu Nemo. Dalam film tersebut, atau di dalam dunia yang sesungguhnya, ikan dengan sebutan ikan badut ini seringkali berdiam diri dan bersembunyi di anemon—hewan laut dari kelas Anthozoa, dengan ratusan tentakel berbisa.
Pertanyaan yang kemudian muncul adalah, mengapa Nemo tidak tersengat oleh anemon? Dan mengapa ikan badut justru memiliki hubungan simbiosis?
Menurut seorang ilmuwan dari Georgia, ikan badut melindungi dirinya dari sengatan ketika menggosokkan tubuhnya ke tentakel anemon. Tidak hanya itu, anemon juga akan berperan sebagai pelindung ikan badut dari pemangsa. Sebagai balasannya, ikan badut akan membersihkan anemon dari sisa-sisa makanan.
Baca Juga : Pembukaan Tambang Emas di Hutan Beutong Mengancam Habitat Satwa Langka
Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Coral Reefs pada Jumat (2/11/2018) ini mengungkapkan bahwa cara tersebut bisa merubah susunan mikroba pada ikan badut dan membuatnya tetap aman.
"Ikan badut dan anemon adalah contoh simbiosis mutualisme yang tepat. Keduanya pun memiliki mikroba yang sama-sama suka makan lendir," ucap Frank Stewart, profesor di Georgia Tech School of Biological Sciences.
Ikan badut dan anemon akan bertukar lendir ketika ikan badut menggosokkan tubuhnya ke anemon.
Stewart dan tim kemudian menganalisis dengan membawa ikan badut dan anemon. Mereka kemudian menganalisis mikroba dalam lendir yang menutupi ikan badut pada saat tinggal di anemon.
"Mikrobiomanya berubah. Saat melakukan kontak dengan anemon, dua bakteri yang kami lacak, jumlahnya berlipat ganda," ucap Zoe Pratte seorang peneliti.
"Selain itu kumpulan mikrobanya sangat berbeda antara ikan badut yang tinggal dengan anemon dan tidak," tambah Stewart.
Stewart dan tim selama delapan minggu menempatkan 12 ikan badut di dalam enam tangki ikan untuk membersihkan lender di tubuhnya dan mengindentifikasi mikroba melalui sekuensing gen.
Source | : | Kompas.com,Science Daily |
Penulis | : | Loretta Novelia Putri |
Editor | : | Gregorius Bhisma Adinaya |
KOMENTAR