Nationalgeographic.co.id - Terlepas dari keindahan alam dan situs sejarahnya yang menakjubkan, Wakatobi menawarkan cara unik untuk melihat kehidupan penduduk aslinya. Salah satunya adalah dengan mengunjungi Desa Mola, yang terletak di pulau Wangi-Wangi.
Desa ini merupakan tempat tinggal Suku Bajau—banyak orang menyebutnya dengan Suku Bajo. Itulah sebabnya ia juga disebut sebagai Kampung Bajo Mola.
Baca Juga : Desa Wisata Kasongan, Desa dengan Sejuta Gerabah di Bantul
Desa Mola cocok untuk Anda yang ingin melihat langsung dan berinteraksi dengan mereka. Orang-orang Bajau sangat dekat dengan laut—bahkan percaya bahwa mereka keturunan langsung dari laut.
Mendapat julukan sebagai pengembara laut, anggota suku telah dipersiapkan sedari kecil untuk mengumpulkan makanan dari laut, tapi harus tetap melestarikannya sepanjang hidup.
Kekuatan suku Bajau sebagai penjelajah air memang tidak diragukan lagi. Mereka memiliki kemampuan ajaib layaknya makhluk laut, bisa berjalan di dasar laut dan menyelam hingga kedalaman 25-50 meter tanpa alat bantu.
Konon, orang-orang Bajau dapat bertahan di laut berbulan-bulan tanpa makanan dan perlengkapan modern. Ada kalanya mereka hidup di perahu kayu, bukan di rumah apung tradisional yang mereka tempati sekarang.
Karena sangat dekat dengan laut, sesampainya di desa Mola, Anda akan melihat banyak perahu dan rumah-rumah apung yang tersebar di wilayah tersebut. Rumah yang berdiri di atas laut yang tenang nan indah.
Dengan bantuan pemandu setempat, pengunjung bisa melakukan tur ke kanal-kanal untuk melihat secara langsung bagaimana cara hidup suku Bajau.
Hampir setiap hari, penduduk lokal pergi ke laut menggunakan perahu untuk memancing. Perahu tradisional tersebut biasa disebut 'Lepa'. Jika beruntung, Anda bisa naik ke perahu ini dan ikut memancing bersama mereka.
Source | : | Dari berbagai sumber |
Penulis | : | National Geographic Indonesia |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR