Nationalgeographic.co.id - Cerita mengenai sinterklas tidak pernah terlewat ketika bulan Desember datang. Bukan tanpa alasan, sinterklas juga identik dengan Natal yang diperingati pada tanggal 25 Desember.
Sebagian besar orang menganggapnya sebatas legenda dan mitos, tetapi sebagian orang menganggapnya sebagai gambaran dari tokoh yang memang benar-benar ada. Sejarah mencatat bahwa sinterklas sebenarnya adalah gambaran seorang Santo Nikolas dari Myra.
Santo Nikolas adalah seorang Uskup Myra pada abad ke-4. Santo Nikolas memang gemar memberi hadiah kepada orang yang tidak mampu. Sosok Santo Nikolas dengan janggut dan kumis tebal berwarna putih sebenarnya berasal dari gambaran akan dirinya di Eropa.
Baca Juga : Canggih, Organ Tubuh Manusia untuk Donor Bisa Dikirim dengan Drone
Sebagian besar jenazah Santo Nikolas terkubur di Basilika San Nicola, Bari, Italia, sejak tahun 1087. Santo Nikolas dimakamkan di sebuah ruang bawah tanah di bawah altar marmer. Sementara itu, 500 potongan tulang lainnya yang dianggap milik Santo Nikolas disimpan di Venisia.
Relikui Santi Nikolas berupa wujud tulang memang banyak diperebutkan. Tidak heran bila selama ini banyak klaim yang menyebutkan bahwa seseorang telah menemukan bagian dari relikui tersebut.
Salah satu temuan yang sempat membuat gempar adalah temuan yang diklaim sebagai tulang panggul "Uskup Sinterklas" ini. Dilansir dari Telegraph pada Kamis (20/12/2018), temuan tahun lalu ini terbukti berasal dari tahun yang tepat.
Pada peneliti asal Universitas Oxford menganalisis potongan tulang panggul yang diyakini milik Santo Nikolas ini dengan menggunakan tes karbon radio. Analisis umur tulang panggul ini dipimpin oleh Tom Higham dan Georges Kazan.
Hasilnya, relikui tersebut memang berasal dari zaman ketika Santo Nikolas—yang meninggal pada tahun 343 SM—masih hidup dan berkarya.
Baca Juga : 100 Jejak Kaki Dinosaurus dari Beragam Spesies Ditemukan Setelah Badai Melanda
Walaupun hasil tes menunjukkan bahwa usia tulang panggul tersebut sesuai dengan catatan sejarah, tetapi para peneliti belum bisa membuktikan mengenai identitas pemilik tulang tersebut. Meski begitu, tulang ini ditemukan dalam sebuah makam yang dipercaya sebagai tempat sebagian tubuh Santo Nikolas dimakamkan.
"Banyak relikui yang kita pelajari ternyata berasal dari periode yang berbeda. Fragmen tulang ini menunjukkan bahwa kita mungkin sedang melihat sisa peninggalan Santo Nikolas," jelas Hingham.
Para peneliti kemudian berencana untuk mencocokkan DNA tulang ini dengan tulang lain milik Santo Nikolas yang disimpan di Venisia. Tujuannya adalah untuk menjawab apakah tulang panggul tersebut memang milik orang yang sama.
Source | : | telegraph |
Penulis | : | Gregorius Bhisma Adinaya |
Editor | : | Gregorius Bhisma Adinaya |
KOMENTAR