Nationalgeographic.co.id - Memacu adrenalin rasanya menjadi kegiatan yang semakin hari semakin digemari. Tengok saja, saat ini penyedia jasa kegiatan terkait semakin mudah ditemui. Imbasnya, semakin banyak orang menjadi penasaran dan tertarik untuk mencobanya.
Salah satu kegiatan memacu adrenalin yang menarik untuk dicoba adalah bertualang dengan menggunakan motor trail. Bayangkan, menjelajahi Danau Toba dengan menggunakan motor trail sambil disuguhi pemandangan indah di sana. Atau bertualang menggunakan motor trail di kaki gunung dan berkemah bersama teman-teman.
Baca Juga : Ketangguhan Haenyeo, Para Penyelam Perempuan di Pulau Jeju
Susah untuk dilakukan? Tentu tidak, redaksi JIP baru saja selesai melakukannya bersama dengan komunitas Kawasaki KLX, Jagakarsa Off-road pada 6 Desember 2018 lalu.
Tidak hanya sekadar mengendarai motor trail di alam, tetapi kegiatan bernama Kawasaki On The Hills ini juga membawa misi memperkenalkan objek wisata yang belum banyak diketahui. Curug Cibogo yang terletak di kaki Gunung Gede-Pangrango pun menjadi objek wisata yang dipilih.
Bukan tanpa alasan para peserta Kawasaki On The Hills menggunakan seri Kawasaki KLX sebagai kuda besi mereka. Rute perjalanan yang menantang, membuat tidak semua motor mampu melewatinya dengan mudah. Kawasaki KLX 150 BF, KLX 150 BF SE (X-Treme), KLX 150 L, dan New KLX pun dipilih.
Curah hujan yang tinggi dan basahnya jalur menuju Curug Cibogo menjadi tantangan tersendiri bagi para pengendara maupun motor trail yang mereka gunakan.
Rintangan bukan halangan
Awal perjalanan, para peserta yang juga terdiri dari seorang perempuan ini disambut dengan jalur berbatu. Kehati-hatian dan fitur peredam guncangan yang tepat membuat peserta dengan mudah melewatinya.
Salah seorang peserta bahkan memacu kencang motornya. "Ringan, jadinya kayak floating di atas batu," ucapnya.
Tidak hanya jalur berbatu, jalur kubangan pun mewarnai perjalanan Kawasaki On The Hills siang itu. Hujan yang turun deras sebelumnya membuat jalanan menjadi basah dan licin, bahkan pada beberapa area, peserta harus menerobos kubangan air setinggi setengah motor mereka. Saluran masuk udara yang berada tinggi di bagian atas mesin, dan sistem kelistrikan yang baik, membuat peserta tidak kesulitan melewati rintangan tadi.
Penulis | : | Gregorius Bhisma Adinaya |
Editor | : | Gregorius Bhisma Adinaya |
KOMENTAR