Nationalgeographic.co.id - Setelah memanen udang, Fatahudin (65) dan istrinya Fatmawati (55), berpose di pondoknya yang sederhana.
Hampir seperempat abad, keluarga ini mengelola tambak tradisional yang hanya mengandalkan sumber pakan alami dari delta.
Baca Juga : Menjaga Habitat Mangrove, Meraih Asa di Delta Kayan Sembakung
Kehidupan tambak tradisional ini bermula dengan membuka lahan mangrove yang terjadi sekitar tahun 1900-an. Pohon-pohon yang meranggas di tepi jauh tambak menjadi saksi mangrove pernah tumbuh rimbun. Tambak ini berada di area Delta Kayan Sembakung, Kalimantan Utara.
Kini area ini menghadapi masalah yang cukup serius, vegetasi hutan mangrove yang menjadi benteng alam mulai menghilang. Tak hanya itu, permasalahan legalitas pun juga menjadi pengganjal petambak udang untuk berproduksi.
Rahasia Mengontrol Populasi Nyamuk: Aedes aegypti Jantan Tuli Tidak Bisa Kawin!
Source | : | National Geographic Indonesia |
Penulis | : | Rahmad Azhar Hutomo |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR