Nationalgeographic.co.id – Apa yang akan Anda lakukan jika tidak ada orang yang bisa membantu memotret Anda? Salah satu caranya adalah dengan berswafoto atau selfie.
Potret diri memiliki sejarah panjang pada dunia seni. Dan dengan berkembangnya teknologi, swafoto yang diambil kamera atau ponsel pintar menjadi lebih populer dibanding lukisan.
Sejak 2014, Amerika Serikat bahkan menetapkan 21 Juni sebagai Hari Selfie Nasional untuk memperingati gaya potret diri yang berteknologi tinggi ini.
Baca Juga: Kerap Dianggap Benda Mati, Bulan Ternyata Masih Aktif Secara Geologis
Kita berbicara tentang selfie yang mudah dilakukan di Bumi, tapi bagaimana dengan swafoto astronaut di luar angkasa? Tahun lalu, melalui akun Twitternya, astronaut NASA yang merupakan manusia kedua yang bisa berjalan di bulan, Edwin “Buzz” Aldrin, mengklaim bahwa ialah orang pertama yang mengambil selfie di ruang angkasa. Aldrin melakukannya saat misi Gemini XII pada 1966.
“Namun, bagi saya, perlu bukti digital untuk bisa mengatakan itu sebagai selfie,” kata Jennifer Levasseur, kurator di Smithsonian National Air and Space Museum.
Menurut Levasseur, konsep selfie berkaitan langsung dengan budaya internet dan keinginan manusia untuk berinteraksi di platform sosial.
Meski begitu, tak dapat dipungkiri bahwa astronaut telah membawa kamera ke luar angkasa sejak 1960-an. Mereka telah mengambil banyak potret diri di sepanjang perjalanan.
Pada 1966, Aldrin menggunakan kamera Hasselblad yang didesain khusus untuk luar angkasa. Kamera ini dilengkapi dengan tombol ekstra besar untuk mengakomodasi sarung tangan tebal yang digunakan astronaut.
Hasselblad juga membuat kamera dengan warna hitam untuk meminimalisasi pantulan di jendela pengorbit. Namun, agar kamera bisa bertahan pada kondisi ekstrem (misalnya perubahan suhu drastis dari -149° ke 248°F), Hasselblad kemudian mewarnainya dengan perak untuk membantu kamera menyesuaikan dengan perubahan suhu tersebut.
Astronaut yang mengunjungi Bulan kemudian harus mengekstrak film dan meninggalkan badan serta lensa kamera ketika kembali ke Bumi. Ini dilakukan karena misi ruang angkasa memiliki batas berat konservatif selama perjalanan pulang.
Para astronaut juga harus bekerja keras tanpa bantuan tongkat selfie. Untuk mengambil swafoto saat misi Gemini, Aldrin menempelkan kamera ke sisi pesawat ruang angkasa untuk menstabilkannya. Aldrin lalu mendekatkan wajahnya ke kamera.
Baca Juga: Bagaimana Bumi Mendapatkan Air? Sampel Asteroid Ini Berikan Jawabannya
Saat ini, astronaut memiliki akses ke internet dan media sosial selama berada di luar angkasa. Mereka bisa langsung mengunggah foto selfie-nya menggunakan kamera digital yang ditutupi dengan selimut termal.
Levasseur mengatakan, mengambil foto selfie kemudian mengunggahnya ke media sosial adalah salah satu cara astronaut di luar angkasa untuk bisa melakukan hal yang sama seperti manusia di Bumi.
Selfie yang sempat viral di internet berasal dari astronaut Jepang bernama Akihiko Hoshide pada 2012.
Peneliti Ungkap Hubungan Tanaman dan Bahasa Abui yang Terancam Punah di Pulau Alor
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Gita Laras Widyaningrum |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR