Nationalgeographic.co.id - Cobalah lihat wajah Anda saat makan lemon, apakah bisa tetap berekspresi datar? Kemungkinan tidak. Wajah kita pasti akan mengernyit ketika merasakan asamnya lemon. Bagaimana rasa asam memiliki kekuatan untuk menggerakkan otot yang melawan kehendak kita?
Rasa asam memiliki hubungan langsung dengan "acid". Dalam istilah ilmiah, asam berarti menggambarkan banyaknya proton yang terlepas di mulut kita. Tentu saja proton tidak benar-benar asam. Namun, menurut peneliti, tubuh kita telah berevolusi untuk menafsirkan sifat-sifat proton sebagai asam.
Untuk bertahan hidup, manusia perlu mengonsumsi asam askorbat atau yang dikenal sebagai vitamin C. Itu penting untuk menjaga sel dan jaringan kita agar berfungsi normal. Tanpa vitamin C yang cukup, manusia bisa mengalami penyakit skorbut yang fatal.
Baca Juga: Mengapa Anak Sekolah Sulit Bangun Pagi? Ini Penjelasan Biologisnya
Ini hal yang menyedihkan: makhluk hidup lainnya dapat membuat vitamin C-nya sendiri, tapi kita tidak bisa. Berdasarkan studi yang dipublikasikan pada jurnal Genetica, sekitar 61 juta tahun lalu, gen mamalia yang diberi kode untuk sintesis vitamin C bermutasi.
"Manusia kehilangan kemampuan untuk menciptakan vitamin C sendiri karena kita mengonsumsinya setiap saat," kata Paul Breslin, profesor di Department of Nutritional Sciences, Rutgers University.
Rasa asam memiliki reputasi yang buruk, tapi manusia modern sebenarnya sangat menyukainya dalam konteks tertentu. Pada buah seperti apel dan jeruk, kombinasi asam dan manis menciptakan keseimbangan lezat yang merefleksikan diet nenek moyang yang mengarahkan kita untuk mengonsumsi vitamin C.
Selain itu, asam juga menandakan adanya fermentasi, suatu proses yang sudah ada selama perjalanan evolusi manusia.
Baca Juga: Keju dari Susu Keledai, Termahal di Dunia dengan Harga Rp16 Juta
Meski begitu, ketika makan sesuatu yang super asam, tubuh akan meresponsnya dengan mengernyit.
"Kerutan di wajah itu semacam respons penolakan. Atau tanggapan sinyal untuk diri sendiri maupun orang lain," ujar Breslin.
"Kebanyakan buah yang kita makan tidak terlalu asam. Jarang yang langsung menggigit lemon atau jeruk nipis. Jadi, ketika kita bertemu dengan rasa asam maksimal, wajah kita akan refleks mengerut," pungkasnya.
Source | : | Live Science |
Penulis | : | Gita Laras Widyaningrum |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR