Penulis: Yusuf Wahil
Nationalgeographic.co.id - Masuknya jaringan internet dan wifi, di Kabupaten Kepulauan Sangihe, seperti memberikan napas segar bagi dunia pendidikan. Kini mereka mudah untuk mengakses buku-buku secara daring. Begitupun dengan kalangan guru.
Kini sejumlah sekolah pun sedang menggunakan koneksi internet dari Wifi Nusantara, seperti di SMP Negeri 1 Tatoareng, SMP N 3 Satap Kendahe, SMP N 1 Nusa Tabukan, SMP N 2 Kendahe, SMK N 1 Tahuna, MTS Raku, MTS Yapis Beha, MTS Muhammadiyah Petta, SMA N Tahuna, SMA N Tahuna, SMPN 1 Tahuna, SMK N 1 Tahuna, MA Yapis Tahuna, SMK N 2 Tahuna dan SMP N 2 Tahuna.
Sebelumnya beberpa sekolah tersebut hanya memakai 1 Mbps saja kini menjadi 2 Mbps, begitupun dengan yang sebelumnya 2 Mbps di upgrade menjadi 3 Mbps. Seperti di SMK N 1 Tahuna bandwith 2 Mbps di upgrade 3 Mbps, begitupun di SMP N 1 Tahuna dari 2 Mbps menjadi 3 Mbps.
Baca Juga: Dua Puskesmas Sangihe Sudah Memakai Rujukan Daring
Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Kepulauan Sangihe, Ellenita E Kapal, menjelaskan dan memperlihatkan peta dan menujukkan titik lokasi yang terdapat jaringan wifi, termasuk sekolah yang sudah ada koneksi wifinya.
"SMK N 1 Tahuna yang dulunya hanya 2 Mbps, kini sudah di upgrade ke 3 Mbps, begitupun SMP N 1 Tahuna, dulunya hanya memakai 2 Mbps sekarang sudah 3 Mbps,"ungkapnya.
Upgrade bandwith itu dilakukan untuk memudahkan bagi pihak sekolah atau pun siswa-siswi untuk mencari referensi terkait pelajaran maupun buku-buku secara online. Berbuhubung, wilayah Tahuna yang berada di kepulauan terluar yang ada di Sulawesi Utara.
Selain untuk kebutuhan sekolah, jaringan wifi yang ada juga bisa diakses oleh masyarakat sekitar.
Senin, 7 Oktober, saya, Deden Iman Wauntara (videographer) dan Josua Morunduh (fotografer) melihat langsung proses kegiatan belajar mengajar di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) N 1 Tahuna.
Sebelum memasuki sekolah, di depan pintu masuk kami dipersilahkan untuk mengisi daftar tamu. Setelah mengetahui tujuan dan maksud kedatangan kami, salah seorang guru mengantar kami ke lantai dua.
Di atas pintu terpampang tulisan selamat datang di SMK N 1 Tahuna dengan foto Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey dan wakilnya, Steven O.E Kandouw.
Di lantai dua kami melewati ruang tamu menuju ke laboratorium komputer, Jurusan Teknologi Jaringan dan Komputer. Di beberapa ruangan kelas masih terlihat kegiatan belajar mengajar. Kepala Labaroturium Jamal Amubas (42), mempersilakan kami masuk ke ruangan laboratorium. Jejeran meja komputer tersusun rapi, beberaoa siswa masih memainkan komputer.
Sejumlah pelajar bermain di balkon, ada yang merekam diskusi kelompok dalam bahasa Inggris, juga ada beberapa siswa laki-laki yang bermain game online dan sedang membaca buku. Selain bertemu dengan Sindi Parasala, siswi kelas XII Jurusan TKJ, saya juga berbincang dengan Cristalya Gracia Salekede yang akrab dipanggil Talya.
Talya, merasa senang dan bersykur dengan adanya koneksi internet di sekolahnya. Dia bisa membuka kamus bahasa Iggris dan bahasa Jepang melalui gawainya."Senang, dengan adanya jaringan internet sekolah kita bisa mencari referensi di sekolah kalau ada tugas dari guru," ungkap perempuan yang menggemari olahraga voli ini, dengan dialeg orang Sangihe.
Selain untuk mencari referensi dan tugas-tugas dari guru, dirinya juga memanfaatkan jaringan internet untuk membuka kamus bahasa asing. "Saya so bisa buka kamus bahasa Inggris deng kamus bahasa Jepang jo dang kak,"
Tapi, menurutnya, jaringan wifi yang ada disekolahnya itu masih sangat lambat dan sering bermasalah. Namun, bukan hanya di sekolahnya. Termasuk di rumahnya, di Kelurahan Apeng Sembeka, Kecamatan Tahuna bahkan kadang jaringan hilang.
"Pernah sa deng teman-teman, ba bikin tugas kelompok, kong kira hape rusak lagi rusak. Tong periksa jaringan, rupanya jaringan rusak," ungkapnya.
Ia pun berharap agar jaringan segera di perbaiki, diperluas jangkauannya dan ditambah kapasitasnya. Karena selaian untuk kebutuhan mencari tugas dan komunikasi. Interntet juga menurutnyya bisa mengenal dunia luar.
Baca Juga: Akses Teknologi Demi Pendidikan dan Kesehatan di Natuna
Siang itu sebelum pulang sekolah Talya, juga melakukan video call melalui aplikasi Whatshap dengan temannya. "Internet sangat penting untuk mengetahui dunia luar," ujar Talya.
Jamal Amubas yang sudah 20 tahun mengajar di SMK N 1 Tahuna ini, mengungkpan harapannya agar jaringan di sekolahnya bisa lebih baik dan ditambah lagi kapasitasnya.
"Kalau bisa jaringannya diperbaiki dan ditambah kapasitasnya, apalagi disini kami sudah melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer", harapnya.
Sindi Parasala, siswi kelas XII Jurusan TKJ ini juga mengatakan kalau internet selain penting, juga ada manfaat baik dan buruknya. "Internet sangat bermanfaat saat mencari tugas, tapi ada manfaat baik dan buruknya. Kalau baiknya dipakai untuk mencari tugas dan yang bermanfaat bagi kita sendiri, buruknya kalau kita pakai buka atau download video yang tidak bermanfaat," ujarnya.
Penulis | : | National Geographic Indonesia |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR