Nationalgeographic.co.id - Kepulauan Natuna, salah satu kabupaten di Provinsi Kepulauan Riau, berbatasan dengan beberapa negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, Vietnam, dan Kamboja.
Semenjak dibangun dan dioperasikannya Palapa Ring Barat oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kemenkominfo, wilayah kepulauan Natuna tidak kesulitan lagi untuk mendapat akses internet. Kebutuhan akses internet masyarakat setempat pun sudah terpenuhi.
Baca Juga: Kemenkominfo Sediakan Akses Internet Gratis Untuk Menunjang Pendidikan di Natuna
Saya berkeliling di ibukota kepulauan Natuna yaitu kota Ranai. Di sana, saya bertemu dengan seorang pedagang jam tangan di rumahnya. Pedagang jam tangan tersebut berjualan secara daring. Namanya Dodi Kasuma, berusia 28 tahun.
Di rumahnya, di ujung ruang tengah, terlihat kardus-kardus berukuran kecil yang telah disusun bertumpuk. Kardus tersebut berisikan sebuah jam tangan yang rencananya siang ini akan dikirimkan kepada pembeli yang memesan jam tersebut.
Semua jam yang Dodi jual, dikirimkan dari Batam oleh kawannya melewati cukai, barulah kemudian barangnya sampai di rumah Dodi. Dari rumahnya, Dodi menyiapkan ulang dan membungkusnya dengan rapih, lalu dia kirimkan kepada pembeli.
Sehari-hari, Dodi melakukan jual beli secara daring khususnya di kabupaten Kepulauan Natuna. Produk yang Dodi jual bermacam-macam. “Saat ini produk utama yang saya jual yaitu jam tangan, dan senter untuk nelayan,” terang Dodi.
Jual beli secara daring yang Dodi lakukan bukanlah melalui aplikasi jual beli seperti Tokopedia, Bukalapak, atau Shopee. Melainkan lewat grup media sosial Facebook. Nama grup tersebut yakni ‘Forum Jual Beli Terbesar di Natuna’ berisikan 37 ribu masyarakat asli Natuna.
“Biasanya saya berjualan di Facebook,” ujar Dodi. “Mereka menghubungi nomor milik saya yang sudah tercantum di status Facebook saya.”
Kebutuhan akses internet di kepulauan Natuna dirasa sudah cukup terpenuhi. Bahkan kini masyarakat telah memanfaatkan kemudahan akses internet untuk melakukan jual beli secara daring. Dalam satu bulan, Dodi bisa menerima pesanan sampai 100 buah pesanan. Bagi Dodi, proses jual beli yang dia lakukan berasa sangat mudah dengan adanya akses internet yang tidak lelet.
Penulis | : | National Geographic Indonesia |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR