Nationalgeographic.co.id—Saat musim libur tiba, kita akan langsung memilih waktu sesegera mungkin untuk meninggalkan kepenatan dari kesibukan di kota. Persiapan perjalanan bisa menguras dana—dari tiket pesawat, memesan hotel, hingga memesan trip tour yang ingin ikuti.
Akan tetapi, saat melakukan perjalanan, kadang timbul keinginan untuk mengeluarkan anggaran berlebih untuk membelikan cenderamata sebagai kenangan. Atau selalu ada rekan yang meminta kita untuk membelikan cenderamata sehingga bisa jadi membuat pengeluaran membengkak.
Berikut sederet alasan mengapa kita tidak perlu membeli cenderamata.
1. Pejalan tidak selalu memiliki uang lebih
Tujuan seorang melakukan perjalanan tentu untuk melepas rutinitas dan kepenatan. Segala usaha yang dikeluarkan untuk perjalanan pun berasal dari hasil jerih payah sendiri. Mungkin beberapa pejalan memiliki anggaran lebih untuk bisa membeli cenderamata. Akan tetapi, sebagian pejalan—seperti backpacker dan hitch-hiker (perjalanan dengan menumpang kendaraan orang lain)—cukup sulit untuk mengeluarkan dana berlebih seperti cenderamata.
2. Waktu perjalanan yang terbatas
Tentu kegiatan perjalanan, yang umumnya dilakukan pada masa libur panjang atau akhir pekan, memiliki waktu yang terbatas. Karena setelah melakukan perjalanan pada masa liburan, kita mungkin harus kembali pada kesibukan kita sehari-hari.
Akibatnya, saat perjalanan, kita memiliki waktu sedikit untuk mencari cenderamata. Kita memfokuskan waktu untuk menenangkan diri, melepas penat, menghilangkan stres, dan belajar budaya baru.
3. Beberapa orang mungkin tersinggung dengan cenderamata
Banyak orang yang suka dengan tanda mata, tapi tidak sedikit juga orang yang tidak suka menerimanya. Cenderamata sebagai hadiah selalu memberi kesan kepada orang lain mengenai tujuan sesuatu pemberian, terutama orang lain yang belum pernah berkunjung ke destinasi wisata yang kita kunjungi. Mungkin ada orang yang memiliki masalah pribadi dengan kita bisa gampang tersinggung dengan pemberian itu. Lebih baik, selesaikan dulu masalah kita sebelum memberikannya oleh-oleh.
4. Kapasitas yang terbatas
Pesawat memiliki batasan tertentu untuk bagasi dan penyimpanan kabin, begitu juga dengan transportasi umum lainnya yang lebih kecil. Hal ini yang perlu kita pikirkan sebelum membeli oleh-oleh untuk pulang ke kota asal. Selain itu tas penyimpanan adalah hal yang fatal. Terlalu banyak membeli oleh-oleh bisa mengakibatkan penyimpanan dalam tas kita tidak muat untuk memasukan barang-barang yang sangat penting saat packing untuk kembali ke rumah. Akibatnya kita harus membeli tas baru untuk membawa cenderamata kita secara terpisah, dan harus merogoh saku lebih dalam lagi.
Namun, apabila kita memiliki kelonggaran waktu dan anggaran, bolehlah kita membeli cenderamata dari kawasan yang kita kunjungi. Hal yang menjadi catatan, cenderamata itu harus merupakan hasil karya warga setempat dan tidak mencederai pelestarian alam. Harapannya, perjalanan kita bisa menggerakkan ekonomi keberlanjutan di daerah yang kita kunjungi.
Penulis | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR