Namun catatan dari penelitian ini ialah tidak semua kasus anak-anak yang dilaporkan dipastikan memiliki COVID-19. Sekitar 34% dikonfirmasi, sementara sisanya dicurigai memiliki COVID-19.
Hal tersebut berdasarkan gejala, hasil rontgen dada dan tes darah, serta dugaan anak itu terkena kontak langsung dengan seseorang yang memiliki COVID-19 atau tidak.
Sementara itu, dalam studi terpisah Morbidity and Mortality Weekly CDC yang dikutip oleh livescience mengemukakan bahwa diantara 500 pasien COVID-19 di Amerika Serikat, kurang dari 1% nya berusia 19 tahun atau lebih muda.
Penelitian yang terbit pada 18 Maret 2020 ini berkata bahwa penyakit dengan kondisi parah COVID-19 justru terjadi pada orang dewasa, 52% nya berusia 55 tahun ke atas.
Namun baru-baru ini terdapat bayi baru lahir yang terinfeksi COVID-19 sekaligus menjadi korban termuda di Inggris. Halaman CNN Indonesia mengatakan bahwa beberapa hari sebelum melahirkan sang ibu mengidap pneumonia yang kemudian dikonfirmasi terkena COVID-19.
Beberapa saat setelah melahirkan sang ibu beserta bayi mengikuti tes dan dinyatakan positif COVID-19 di Rumah Sakit North Middlesex, Enfield.
Mengintip Inisiatif 'Blue Carbon' Terbesar di Dunia dari Negara Termiskin di Asia
Source | : | New York Times,livescience.com,cdc.gov,pediatrics.aappublications.org,CNN Indonesia,Imperial College London |
Penulis | : | Fikri Muhammad |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR