Nationalgeographic.co.id - Spesies baru ular bangkai laut (green pit viper) yang ditemukan selama ekspedisi di India diberi nama Salazar Slytherin. Nama tersebut diambil dari tokoh fiktif penyihir dan salah satu pendiri Hogwarts dari seri Harry Potter.
Menurut keterangan jurnal yang dipublikasikan lewat Zoosystematics and Evolution, spesies Trimeresurus Salazar ini ditemukan di bagian timur Himalaya pada ketinggian sekitar 170 meter.
Warna jingga yang unik, garis kemerahan yang membentang dari bagian bawah mata ke belakang kepala pada jantan, membuat spesies tersebut berbeda dari ular berbisa hijau lainnya yang dikenal.
Baca Juga: Si Panjang Lidah Bunglon Calumma
Ular hijau ini bukanlah organisme pertama yang diberi nama dari karakter seri Harry Potter karya penulis Inggris JK Rowling. Ada Lusius malfoyi misalnya, yang merupakan seekor serangga Selandia Baru yang dinamai dari tokoh antagonis Lucius Malfoy, untuk menunjukkan bahwa tidak semua tawon buruk.
Ada juga Ampulex dementor, spesies tawon kecoa dari Thailand. Ketiga ada Eriovixia Gryffindori, seekor laba-laba berbentuk topi kecil dinamai dari tokoh Godric Gryffindor, yang juga salah satu pendiri Hogwarts.
Aname aragog dan Lycosa aragogi, dua spesies laba-laba yang dinamai dari nama laba-laba peliharaan Hagrid. Lalu ada Harryplax severus, kepiting asli Guam yang membuat rumahnya di karang, dinamai dari tokoh Harry Potter dan Severus Snape.
Baca Juga: Lagi, Dua Kucing Peliharaan Positif Terjangkit COVID-19
Selama ekspedisi di dekat Cagar Alam Pakke Tiger yang beragam secara biologis di India, para peneliti mengumpulkan dua spesimen yang mereka perhatikan memiliki warna yang sedikit berbeda dari spesies green pit viper lainnya.
Terletak di seluruh Asia Tenggara, setidaknya ada 48 spesies pit viper yang dikenal dalam genus Trimeresurus, yang peneliti gambarkan sebagai “karismatik dan berbisa”. Sifatnya yang "morfologis samar", para peneliti menambahkan bahwa keragaman genus yang sebenarnya mungkin diremehkan dan memerlukan studi lebih lanjut untuk menentukan kisaran penuhnya.
Dilansir dari EurekAlert, Zeeshan A. Mirza, pemimpin penelitian, mengatakan bahwa survei di masa depan yang dilakukan di timur laut India akan membantu mendokumentasikan keanekaragaman hayati, yang berada di bawah ancaman dari berbagai kegiatan pembangunan yang mencakup pelebaran jalan, pertanian, dan proyek pembangkit listrik tenaga air.
Source | : | eurekalert,IFL Science |
Penulis | : | Aditya Driantama H |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR