"Pertama, dengan menggunakan organoid otak manusia, kami mengamati bukti yang jelas dari infeksi dengan perubahan metabolik yang menyertai pada neuron yang terinfeksi dan di sekitarnya," tulis mereka.
Akiko Iwasaki dan timnya tersebut berhipotesis, bahwa hidung menjadi jalan virus untuk dapat menyerang otak. Namun, penelitian yang dilakukannya perlu penelitian dan tinjauan lebih lanjut.
"Ini semacam studi bukti konsep, untuk menunjukkan bahwa otak dapat terinfeksi, tetapi apakah itu dan sejauh mana, dan penyakit apa yang ditimbulkannya pada manusia, itu butuh studi lebih lanjut," terang Iwasaki dilansir dari AFP.
Baca Juga: Kisah Dokter yang Berjuang Lebih Dulu di Zona-zona Merah Dunia
Kembali pada hasil temuan William Banks dan timnya, mereka juga menemukan hasil lainnya. Mereka mengungkapkan bila pengangkutan protein S1 ternyata lebih cepat pada ginjal dan sekitar olfaktori atau bisa disebut sebagai sel reseptor utama dalam penciuman laki-laki daripada perempuan.
Temuan ini juga dapat menjadi perkembangan riset mengenai kerentanan laki-laki pada Covid-19.
“Anda jangan main-main dengan virus ini,” nasihatnya. “Banyak efek yang ditimbulkan oleh virus Covid-19 yang nampak, dan dapat berlangsung sangat lama.”
Source | : | Science Daily,Nature,AFP,biorxiv.org |
Penulis | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR