Nationalgeographic.co.id— Sebuah video yang memperlihatkan banyak orang sedang menggali tanah dengan sekop di dekat sebuah lubang galian dan dan memunguti bongkahan tanah itu dengan tangan, menghebohkan media sosial TikTok, Facebook, Twitter hingga Instagram. Dalam video yang cepat menjalar itu disertakan narasi bahwa orang-orang tersebut sedang menggali tanah yang terdapat kandungan emas yang tinggi. Tempat tanah itu disebut sebagai bagian dari Gunung Emas yang ada di Kongo.
Mulanya, video gunung emas tersebut viral setelah diunggah oleh akun Ahmad Algohbary, seorang jurnalis lepas yang membagikannya di Twitter. “Sebuah video dari Republik Kongo mendokumentasikan kejutan terbesar bagi beberapa penduduk desa di negara ini, ketika seluruh gunung yang dipenuhi dengan emas ditemukan! Mereka menggali tanah di dalam endapan emas dan membawanya ke rumah mereka untuk membersihkan kotoran & mengekstraksi emas,” tulis Ahmad Algohbary.
Baca Juga: NASA Bingung dengan Munculnya Garis-Garis Geologi Aneh di Rusia
A video from the Republic of the Congo documents the biggest surprise for some villagers in this country, as an entire mountain filled with gold was discovered!
— Ahmad Algohbary (@AhmadAlgohbary) March 2, 2021
They dig the soil inside the gold deposits and take them to their homes in order to wash the dirt& extract the gold. pic.twitter.com/i4UMq94cEh
Meski demikian, saat ditanya seorang jurnalis BBC London, Ahmad dalam postingan Twitternya mengatakan bukan dirinya yang mengambil rekaman video tersebut secara langsung. Menurutnya, video itu telah menyebar di media sosial sebelumnya dan di antaranya diunggah oleh sebuah channel Youtube 2nacheki.
Pemberitaan BBC sebagaimana dilansir Kompas.com menyebutkan, meskipun video itu viral sejak Selasa (2/3/2021), kontributor BBC di Kongo, Byode Malenga, mengatakan kejadian tersebut terjadi pada Sabtu (27/2/2021). Gunung tersebut dikabarkan terdiri dari 60-90 persen emas sehingga memicu hiruk pikuk dan "kegilaan" saat ratusan penambang dadakan dari seluruh negeri berkumpul untuk menggali mineral berharga tersebut.
Source | : | Kompas.com,Reuters,BBC |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR