Nationalgeographic.co.id—Pada 13 Desember 2018 hasil sebuah riset mengenai Sesar Lembang terbit di jurnal internasional Tectonophysics. Riset yang dikerjakan oleh Mudrik Rahmawan Daryono, peneliti geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), dan rekan-rekannya itu mengungkapkan bahwa Sesar Lembang memiliki potensi gempa kuat, yakni bisa mencapai 6,5 sampai 7,0 magnitudo.
Kekuatan gempa sebesar itu bisa muncul bila enam bagian Sesar Lembang bergerak bersamaan. Keenam bagian “ular panjang” yang meliuk-liuk itu adalah Cimeta, Cipogor, Cihideung, Gunung Batu, Cikapundung, dan Batu Lonceng. Keenam bagian patahan aktif itu membentang sepanjang 29 kilometer dari Kecamatan Padalarang di wilayah Bandung Barat hingga Kecamatan Cilengkrang di wilayah Bandung Timur.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sendiri pernah membuat peta simulasi apabila Sesar Lembang memicu gempa berkekuatan 6,8 magnitudo. Hasilnya terlihat, daerah yang bakal terdampak paling parah oleh patahan aktif ini adalah kecamatan-kecamatan terdekatnya, seperti Kecamatan Cisarua, Kecamatan Lembang, Kecamatan Parongpong, dan Kecamatan Ngamprah yang membentang dari wilayah Bandung Barat hingga Bandung Timur. Selain itu, Kota Bandung ternyata juga terlihat jelas berpotensi mengalami kerusakan sedang hingga berat.
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR