Nationalgeographic.co.id—Berdasarakan penelitian yang dilakukan 2017, orangutan Tapanuli (Pongo tapanuliensis), Sumatra Utara tersisa 2,7% dari habitat aslinya yang ditempati 130 tahun yang lalu. Secara keseluruhan orangutan di sana tersisa 800 ekor di Batang Toru, dan termasuk spesies terancam punah.
Salah satu anggota penelitian 2017 itu, kemudian mempublikasikan hasil studi yang kini dipimpinnya, Erik Meijaard.
Dalam studi terbaru yang dipublikasikan di PLOS One Januari lalu, ancaman orangutan Tapanuli punah karena perburuan liar, perkebunan, konflik dengan manusia, pembangunan daerah, tambang, dan proyek PLTA yang mencaplok area konservasi.
Ia berujar di The Hill, jika lebih dari 1 persen populasi orangutan dewasa saja dibunuh, ditangkap, atau dipindahkan setiap tahun, orangutan Tapanuli kan jadi spesies kera besar pertama yang punah di era modern.
Baca Juga: Dalam Sehari Tiga Orangutan di Kalimantan Tengah Berhasil Diselamatkan
Peneliti Ungkap Hubungan Tanaman dan Bahasa Abui yang Terancam Punah di Pulau Alor
Source | : | mongabay.co.id,The Hill |
Penulis | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR