"Peleburan ini memberikan pendapatan lebih awal dari seharusnya untuk Asterion dan skalabitas untuk ANTG," ujar Deventer.
ANTG telah memiliki rantai pasokan dan fasilitas di daerah pedalaman New South Wales, serta akses ke pasar ekspor Eropa. "Modal ini memberikan kemampuan akses bagi pasar Australia dan luar negeri, selain menyediakan kesempatan untuk memperbesar perusahaan dan memenuhi permintaan tinggi obat ganja," klaim Cantelo.
Awal tahun ini, ANTG telah menandatangani perjanjian sembilan tahun dengan perusahaan Jerman bernama Cannamedical Pharma. Perjanjian senilai 92 juta dolar AS itu berisi kesepakatan untuk mengekspor obat ganja Australia ke Eropa.
Ganja obat dengan dosis rendah kini sah dijual di Australia. Masyarakat dapat membelinya tanpa resep obat di apotek-apotek, setelah sebuah aturan baru terkait ini diterbitkan oleh Administrasi Obat Terapeutik Februari lalu.
Baca Juga: Riset Terbaru: Ganja Medis Ampuh Turunkan Tekanan Darah Pasien Lansia
Kebijakan dari Australia ini menambah daftar panjang negara-negara di dunia yang semakin progresif menerapkan pelegalan penanaman dan penggunaan ganja obat. Kebijakan-kebijakan semacam ini semakin marak muncul setelah PBB menghapuskan ganja atau mariyuana dari daftar obat berbahaya sejak Desember 2020.
Pada bulan yang sama saat PBB menelurkan kebijakan tersebut, pemerintah Thailand juga merilis kebijakan baru terkait ganja obat di negara mereka. Dua kementerian di Thailand menyampaikan bahwa mereka telah menyiapkan dasar untuk peluncuran tur ganja medis pertama di Asia Tenggara setelah menuntaskan rancangan program untuk perkebunan ganja obat di seluruh Thailand.
Kementerian Kesehatan Masyarakat Thailand bersama Kementerian Pariwisata dan Olahraga mengatakan bahwa tujuan tur ini adalah meningkatkan kesadaran tentang ganja untuk tujuan medis, serta menarik minat mereka yang ingin menanam tumbuhan tersebut asalkan mematuhi hukum Thailand. Delapan provinsi di Thailand yang memiliki perkebunan ganja akan menjadi bagian dari tur ini, yakni provinsi Mae Hong Son, Lampang, Samut Songkhram, Sakon Nakhon, Nakhon Ratchasima, Buri Ram, Phatthalung, dan Chon Buri.
"Pada tahap awal, program tur tersebut akan bertujuan mengedukasi warga setempat yang ingin mendirikan usaha komunitas dan menjadi penanam ganja terotorisasi. Program ini akan merintis jalan untuk pemahaman mendasar tentang ganja maupun manfaat ekonominya," ujar Menteri Pariwisata dan Olahraga Thailand, Phiphat Ratchakitprakarn, dikutip dari Xinhua News.
Baca Juga: Dari Mana Ganja Berasal? Peneliti Berusaha Menelusuri Jejaknya
Source | : | ABC,Xinhua |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR