Nationalgeographic.co.id—Sekitar 20.000 tahun yang lalu, seekor badak berbulu muda menjalani harinya seperti biasa di wilayah es yang sekarang disebut Siberia utara. Saat sedang mencari makanan, kemungkinan besar ada sesuatu yang salah yang terjadi pada hewan muda itu sehingga menyebabkannya tenggelam di Sungai Tirekhtyakh atau daerah perairan terdekat.
Beberapa abad kemudian, nasib tragis badak berbulu hari itu berubah menjadi berkah dan penemuan besar bagi ilmu pengetahun, khususnya bidang paleontologi. Keberadaan tubuh badak berbulu purba itu bisa tersingkap dengan bantuan pencairan lapisan es akibat tren kenaikan suhu Bumi. Temuan tubuh badak berbulu yang sudah lama punah itu kini memberikan cahaya wawasan baru terkait era prasejarah yang tidak diketahui.
Tubuh badak berbulu itu ditemukan di permafrost di Siberia, Rusia. Permafrost sendiri adalah sebutan untuk lapisan tanah yang membeku secara permanen yang telah membeku untuk jangka waktu yang lama, terkadang beberapa ribu tahun.
Source | : | accuweather.com,The Siberian Times,News Center Maine |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR