Robot penjelajah beroda enam itu secara resmi memulai fase pekerjaan sainsnya pada 1 Juni 2021. Ia telah cukup jauh meninggalkan lokasi pendaratan "Octavia E. Butler" di mana ia mendarat awal tahun ini di Mars.
Sejak saat itu Perseverance telah menempuh perjalanan sekitar 0,57 mil atau nyaris 1 kilometer, menurut data geolokasi yang dipasang di badan robot tersebut. Selama perjalanan itu, robot penjelajah tersebut telah membuat beberapa pemberhentian di sepanjang jalan untuk menjelajahi wilayah sekitarnya.
Unit geologi Séítah. yang dalam bahasa Navajo berarti “di tengah pasir”, berdekatan dengan lantai kawah Jezero yang dijuluki Lantai Kawah yang Terpecah-pecah (Crater Floor Fractured Rough). Daerah Séítah dipenuhi dengan bebatuan berlapis dan bukit pasir.
"Memulai (penjelajahan) dengan (mengunjungi) Lantai Kawah yang Terpecah-pecah dan unit geologi Seitah memungkinkan kami untuk memulai eksplorasi Jezero sejak awal," ujar Kevin Hand, astrobiologis di Jet Propulsion Laboratory NASA, dalam pernyataan 9 Juni lalu sebagaimana dikutip oleh Futurism.
Baca Juga: Helikopter Ingenuity dan Robot Perseverance Berswafoto Bersama di Mars
“Daerah ini berada setidaknya 100 meter [328 kaki] di bawah air pada 3,8 miliar tahun yang lalu,” tambahnya. “Kami tidak tahu cerita apa yang akan diceritakan oleh bebatuan dan singkapan berlapis itu kepada kami, tetapi kami bersemangat untuk memulai mempelajarinya.”
Upaya penjelajahan ini bisa dilakukan berkat mode "AutoNav" canggih dari Perseverance, yang pada dasarnya dapat mengubah robot penjelah itu menjadi mobil yang dapat mengemudi sendiri. Jadi, robot penjelajah tersebut benar-benar bisa melaju dan berjalan di atas enam rodanya untuk menjelajahi lebih banyak wilayah di Mars.
"Saya mendapatkan perasaan yang baik untuk mengemudi, dan mulai mengambil alih lebih banyak untuk menemukan jalan saya sendiri," cuit akun robot penjelajah itu di Twitter baru-baru ini. “Dengan pemetaan saat saya mengemudi, saya mungkin dapat menempuh jarak hingga 5 atau 6 kali lebih banyak dalam sehari. Bagus, karena ada begitu banyak yang bisa dicapai!”
Baca Juga: Pemandangan Indah di Planet Mars: Kawah Beku hingga Gunung Api Raksasa
Source | : | futurism |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR