Nationalgeographic.co.id—Arkeolog menemukan kerangka kucing berusia 1.000 tahun di sepanjamg Jalur Sutra di Kazakhstan. Kerangka tersebut, berdasarkan penelitian, kemungkinan milik hewan peliharaan yang dirawat oleh penggembala nomaden.
Berdasarkan catatan penelitian, temuan tersebut merupakan indikasi dari pergeseran yang lebih luas ke arah perkotaan di wilayah sekitar pergantian milenium pertama Masehi.
Para arkeolog menemukan kerangka kucing yang hampir utuh, saat menggali kota selatan Dzhankent. Wilayah tersebut pernah menjadi rumah bagi orang-orang Oghuz, lapor George Dvorsky kepada Gizmodo.
“Orang-orang Oghuz adalah orang-orang Turki abad pertengahan,” terang Ashleigh Haruda, peneliti zooarkeologi di Universitas Martin Luther Halle-Wittenberg. “Mereka tinggal di stepa Asia Tengah di Mongolia modern, Kazakhstan, Uzbekistan dan Turkmenistan pada periode abad pertengahan.”
Dia menambahkan bahwa Oghuz adalah penggembala yang mengandalkan ternak untuk makanan. Tidak seperti masyarakat agraris, mereka tidak akan memiliki simpanan biji-bijian dalam jumlah besar.
Source | : | Smithsonian Magazine |
Penulis | : | Fadhil Ramadhan |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR