Nationalgeographic.co.id – Kasus pasien terkonfirmasi positif Covid-19 melonjak. Masuknya virus corona varian delta (B.1.617.2) yang pertama kali ditemukan di India ditengarai menjadi penyebabnya.
Meski demikian, dokter spesialis penyakit dalam dan konsultan penyakit dalam Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet, dr Andi Khomeini Takdir, Sp PD, (K-Psi) mengatakan varian delta tidak menjadi faktor satu-satunya.
Menurutnya, penurunan kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan juga menjadi faktor pemicu lonjakan. Oleh sebab itu, ia mengimbau masyarakat untuk kembali meningkatkan kewaspadaan dan kedisiplinan. Dengan begitu, apapun varian virus yang beredar, penularan dapat dihindari.
“Kunci dari pencegahannya adalah masker. Masker dua lapis menurut penelitian Centers for Disease Control and Prevention (CDC) dikatakan mampu meningkatkan proteksi dari 60 hingga 80 persen menjadi 90 persen,” terangnya dalam webinar Dialog Produktif yang diselenggarakan KPCPEN dan disiarkan FMB9ID_IKP, menurut rilis yang diterima NGI, Sabtu (3/7/2021).
Ia mengatakan, protokol kesehatan dapat menjadi langkah untuk mencegah sakit. Dengan tidak semakin bertambahnya pasien, kapasitas rumah sakit tidak akan penuh. Tenaga kesehatan pun tidak akan kelelahan merawat pasien seperti saat ini.
“Harapannya pengetahuan mengenai masker itu tidak hanya sekadar diketahui tetapi juga dipakai dan dijadikan kebiasaan,” tambahnya.
Baca Juga: Empat Varian Covid-19 Ada di Jakarta, Perlukah Dosis Vaksinasi Ketiga?
Dokter Andi mengatakan, saat ini vaksinasi telah berjalan tetapi masyarakat tak boleh lengah. Pasalnya, vaksinasi saat ini belum mencapai target untuk terciptanya herd immunity.
Saat ini, menurutnya, edukasi mengenai protokol kesehatan sudah berjalan. Namun, ia juga berharap terdapat evaluasi juga mengenai jumlah masyarakat yang melaksanakan anjuran protokol kesehatan.
Menambahkan pendapat dr Andi, aktor sekaligus presenter Ben Kasyafani yang turut hadir dalam webinar tersebut mengajak masyarakat untuk menfokuskan energi dan pikiran pada penyelesaian pandemi Covid-19.
Sebagai informasi, Ben Kasyafani juga merupakan penyintas Covid-19. Dirinya terpapar pada November 2020.
“Mulailah mencari informasi mengenai Covid-19 yang benar agar kita bisa cepat mencari solusinya,” tambah Ben.
Penulis | : | Sheila Respati |
Editor | : | Sheila Respati |
KOMENTAR