Jarang-jarang ada fosil hidup muncul di jaring nelayan. Namun, itulah yang terjadi pada tahun 1938, ketika seorang kurator museum Afrika Selatan bernama Marjorie Courtenay-Latimer melihat makhluk aneh dengan sisik tebal, sirip ganjil, dan lobus tambahan di ekornya, di antara ikan hasil tangkapan biasa. Meskipun tidak langsung tahu saat itu, Courtenay-Latimer menemukan kembali ikan raja laut, yang dianggap punah pada akhir Periode Kapur tapi entah bagaimana bertahan lebih lama daripada banyak rekan prasejarahnya, hidup jauh di dalam laut, tak terganggu—dan tidak diketahui—selama ribuan tahun.
Sejak kemunculan tak terduga ini, Latimeria chalumnae ditemukan di beberapa tempat terisolasi di Samudra Hindia. Tidak ada yang tahu berapa ekor yang tersisa—bisa 1.000 bisa pula 10.000. Karena dalamnya habitatnya, ikan ini terutama difoto menggunakan wahana selam dan wahana tanpa awak. Penyelam pertama-kali mendokumentasikan ikan ini pada tahun 2000; pada Januari dan Februari 2010, satu tim yang dilatih khusus menyelam ke laut dalam untuk memfoto sebuah koloni kecil di Teluk Sodwana, Afrika Selatan.—Carolyn Butler
Penulis | : | |
Editor | : | Administrator |
KOMENTAR