Tim penelitian menulis, sebelumnya mereka menganalisa gigitan hiu per kapita terlebih dahulu di seluruh Australia dalam rentang tahun 1900 hingga 2000. Dalam rentang itu, berdasarkan laporan Australian Shark Attack File, setidaknya ada 985 insiden serangan dari 20 spesies hiu berbeda.
Ada 985 insiden yang dilaporkan dalam Australian Shark Attack File dari tahun 1900 hingga 2020 dari 20 spesies berbeda.
Kemudian mereka mencoba mengembangkan model untuk memperkirakan dampak pencegahan dari alat pencegah elektronik terhadap hiu bila digunakan oleh pengguna di air. Dengan demikian dapat diprediksi berapa banyak gigitan hiu yang bisa dihindari.
Model insiden yang digunakan sendiri berdasarkan data serangan hiu australia yang telah dikumpulkan oleh Taronga Conservation Society Australia. Proyeksi yang dibuat mampu memprediksi hingga tahun 2066, ketika populasi diperkirakan akan meningkat menjadi 49 juta jiwa.
Baca Juga: Galeophobia, Jawaban Mengapa Kita Sangat Takut Saat Berjumpa Hiu
Corey Bradshaw, profesor dari Flinders University yang menjadi penulis utama studi menjelaskan, penelitian yang dapat menyelamatkan ratusan nyawa selama 50 tahun ini disokong oleh penerapan pemerintah.
"Mengingat bahwa pemerintah menerapkan beberapa pendekatan untuk mengurangi gigitan hiu seperti drone, drumline SMART, dan pemantauan akustik, simulasi kami menunjukkan pencegah elektronik dapat memberikan kontribusi yang berharga untuk mitigasi secara keseluruhan, dan dengan demikian membantu menghilangkan ketakutan masyarakat," ujarnya di SciTechDaily.
"Ini terutama terjadi bila Anda memikirkan biaya tambahan yang terkait dengan hilangnya pendapatan rekreasi, komersial, dan pariwisata dalam puluhan hingga ratusan juta dolar akibat rentetan peristiwa serangan hiu."
Source | : | SciTechDaily |
Penulis | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR