Di Indonesia, kekurangan vitamin A masih jadi masalah. Data menunjukkan sekitar sembilan juta balita dan satu juta perempuan Indonesia yang kekurangan vitamin ini.
Vitamin A sebetulnya banyak terdapat dalam makanan di sekitar kita. "Sumber vitamin A terdapat pada makanan seperti wortel, telur, susu, daging ayam, sayuran hijau, ubi, bayam, brokoli, mangga, tomat," cetus Profesor Soekirman, Ketua Koalisi Fortifikasi (KFI) di dalam sebuah diskusi klinis di Utan Kayu, Jakarta (19/9).
Namun demikian berbagai kasus kekurangan vitamin A masih terjadi. Soekirman mengatakan, masih ada 30 juta balita dan anak-anak yang tidak mampu mendapat vitamin A dari sumber-sumber itu, terutama sumber hewani.
Tahun ini, pemerintah telah merintis program untuk menambahkan (atau fortifikasi) vitamin A ke dalam minyak goreng. Pertimbangan salah satunya, minyak goreng termasuk produk pangan yang rata-rata dikonsumsi rumah tangga Indonesia.
"Fortifikasi vitamin A pada minyak goreng dijamin aman," ungkap Soekirman. Minyak goreng yang telah difortifikasi tersebut pun tidak memiliki perbedaan rasa atau secara fisik. Minyak goreng yang ditambahkan adalah minyak goreng dari kelapa sawit, yang nutrisinya banyak terbuang saat proses penjernihan.
Dampak jelas dari kekurangan vitamin A adalah kebutaan. Ahli gizi KFI Virginia Kadarsan, menerangkan, "Vitamin A sangat penting. Selain mencegah kebutaan, juga menjaga kekuatan dan kekebalan tubuh, dan sebagai antioksidan. Fortifikasi merupakan upaya meningkatkan mutu gizi bahan makanan dengan menambah satu atau lebih gizi mikro."
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR