Dua puluh tiga ekor lumba-lumba terdampar di Pantai Kampung Cikawung, Banten, Rabu (28/9) siang. Dari puluhan lumba-lumba terdampar, baru tujuh yang berhasil diselamatkan. Terdamparnya lumba-lumba ini masih menjadi pertanyaan, karena Ujung Kulon bukanlah jalur lintas lumba-lumba.
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Ujung Kulon sekarang tengah menangani sekawanan lumba-lumba tersebut. Menurut informasi dari WWF di sana, beberapa pihak BKSDA Ujung Kulon mengatakan bahwa terdamparnya para lumba-lumba tersebut disebabkan oleh perubahan suhu, arus, angin, dan juga keracunan makanan.
Menurut Dedi, pemandu ekowisata di Taman Jaya, "Sebelumnya ada dua puluh tiga lumba-lumba, lalu enam belas ekor mati, dan sisanya sedang diusahakan oleh masyarakat untuk dikembalikan ke laut." Dedi menambahkan bahwa pasir yang landai menyebabkan mereka terdampar dan akhirnya beberapa mati.
Sekarang, BKSDA, WWF dan masyarakat setempat sedang melakukan usaha penyelamatan terhadap lumba-lumba tersebut. Relokasi dan mengarahkan lumba-lumba kembali ke tengah laut masih diupayakan oleh pihak-pihak tersebut. Selain itu, petugas juga mengantisipasi adanya lumba-lumba lain yang terdampar dikarenakan perairan yang sedang surut.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Lampung, Eni Muslihah |
KOMENTAR