Saat ini, melalui situs web pemerintah Kota Pekalongan, digilib.pekalongankota.go.id, siapapun dapat membaca buku digital. Sedikitnya terdapat 35 judul buku yang sudah didigitalkan (digitized-book) dan jumlah ini akan terus bertambah.
Sub situs yang dirilis seminggu lalu ini merupakan model perpustakaan digital nasional yang dibangun bersama dengan Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah (PDII) - LIPI sebagai penyedia sistem aplikasi berbasis web Indonesian Scientific Journal Database (ISJD).
"Infrastruktur jaringan sudah dibangun sejak tahun 2008 dilanjuti dengan pembentukan telecenter, sebuah sistem informasi terpadu dari tiap-tiap kelurahan. Tujuan sistem ini antara lain sebagai media pembelajaran dan promosi potensi daerah," ungkap Walikota Pekalongan HM.Basyir.
Kepala PDII LIPI Sri Hartinah M.Si., menjelaskan, bahwa perpustakaan digital di Indonesia mulai tumbuh tahun 2000, diawali dengan sistem pencarian digital di Perpustaan Nasional. Kali ini, LIPI meluncurkan sistem pengarsipan yang ditujukan untuk integrasi database nasional, sehingga kepemilikan database tidak lagi oleh perorangan
"Kami tidak hanya mampu mendiseminasi informasi ilmiah yang ada, melainkan juga mampu mengenmas informasi tersebut dalam kemasan yang dapat diterima dan mudah dicerna khalayak luas," tambahnya.
Sementara itu, terkait dengan integrasi database perpustakaan universitas, pakar knowledge management research group ITB Benny Rio Hermanto menyampaikan bahwa sistem perpustakaan digital yang sudah berjalan di ITB, digilib.itb.ac.id, bukan tidak mungkin dapat terintegrasi dengan sistem pengarsipan milik LIPI. Pertukaran database dapat dilakukan melalui sistem interoperabilitas dari kedua sistem tersebut.
Penulis | : | |
Editor | : | Ipoel |
KOMENTAR