Peneliti dari University of Toronto dan Hebrew University telah menemukan bukti penggunaan api sejak satu juta tahun yang lalu oleh nenek moyang kita. Abu bekas penggunaan api yang terletak di antara tulang belulang serta peralatan batu tersebut ditemukan di Goa Wonderwerk, Afrika Selatan. Penemuan ini telah dipublikasikan di jurnal ilmiah Proceeding of the National Academy of Sciences, Selasa (2/4).
Michael Chazan yang bertindak sebagai direktur dari proyek ini mengatakan bahwa analisa yang timnya temukan menyimpulkan bahwa pendahulu manusia, Homo erectus mungkin telah menggunakan api untuk hidup. Namun, bukti terkini menyebutkan api telah digunakan sejak satu juta tahun yang lalu.
Francesco Berna dan Paul Goldberg dari Boston University menemukan abu tumbuhan dan tulang belulang yang terbakar. Peneliti juga melihat adanya bukti perubahan warna pada situs tersebut yang diakibatkan oleh api. "Penggunaan api adalah perubahan besar pada evolusi manusia," kata Chazan. "Sosialisasi di sekitar api unggun adalah aspek penting yang membuat kita menjadi manusia," tambahnya.
Goa Wonderwerk adalah goa besar yang terletak di dekat Kalahari, yang merupakan tempat eskavasi sebelumnya oleh Mcgregor Museum. Kemudian, Chazan dan Liora Kolska Horwitz dari Hebrew University melanjutkan penelitian berdasarkan penemuan di Kalahari yang berujung kepada bukti adanya penggunaan api sejak sejuta tahun yang lalu.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Lampung, Eni Muslihah |
KOMENTAR