IndoGreen Forestry Expo tahun ini mengambil tema Green Growth Economy Toward 2020. Tema ini diusung untuk menunjukkan Indonesia berkomitmen untuk mengelola, melestarikan, manfaat hutan dan memperbaiki ekosistem kawasan lingkungan hidup, dengan keberpihakan kepada rakyat mengelola hutan secara berkeadilan.
Dalam pembukaan kemarin, diluncurkan pula situs web Pelaksana Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) serta ada dialog antara Menteri Kehutanan dengan Anak Sahabat Alam berbicara tentang budaya menanam pohon sejak usia dini.
Sementara pada penutupan tanggal 8 April nanti, akan dilakukan kegiatan Green Fun Bike yang akan diikuti sekitar 500 peserta dengan menempuh rute dari Manggala Wanabakti ke Bundaran HI, hingga finish di Parkir Timur Senayan, dan dilanjutkan dengan penanaman pohon secara simbolis sekaligus menyerahkan bibit pohon kepada para peserta.
Pamerannya diikuti oleh 111 peserta, yang merupakan stakeholder kehutanan, baik di pusat maupun di daerah, yakni Dinas Kehutanan Propinsi dan Kabupaten, Kementerian terkait, BUMN dan BUMS di bidang kehutanan, perkebunan, pertambangan, dan migas serta sejumlah asosiasi maupun NGO peduli lingkungan hidup.
Selain tujuan utama menjadi ajang promosi investasi di sektor kehutanan khususnya dalam pengelolaan hutan berbasis masyarakat serta penggunaan serta pemanfaatan hutan untuk sektor perkebunan, pertambangan, dan migas; pameran ini juga merupakan media pengayaan akan pengetahuan mengenai pengelolaan hutan dan sosialisasi pembangunan kehutanan.
"Jadi sebagai penambah informasi dan sekaligus sebagai arena hiburan yang bernilai pengetahuan,” imbuh Zulkifli Hasan.
IndoGreen Forestry Expo adalah pameran kehutanan terbesar di Indonesia yang terselenggara sejak tahun 2009, menampilkan potensi yang sangat besar pada sektor kehutanan, pengelolaan, pemanfaatan, dan pelestarian hutan beserta seluruh hasil hutan baik kayu maupun non-kayu dan produk olahannya.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR