Tepat 12 April pada 67 tahun lalu, Presiden Amerika Serikat Franklin D Roosevelt meninggal dunia di Warm Springs, Georgia. Satu-satunya presiden AS yang terpilih untuk lebih dari dua kali masa jabatan ini menderita stroke saat tengah berlibur.
Sepanjang karirnya, Roosevelt terpilih untuk empat kali masa jabatan selama 12 tahun, mulai dari 1933 hingga 1945. Sepanjang durasi lebih dari satu dekade, pria yang terkena polio itu memimpin AS di masa-masa terburuknya. Mulai dari masa Depresi Besar hingga Perang Dunia II.
Di penghujung awal tahun 1945, Roosevelt memimpin AS menjadi salah satu negara pemenang PD II. Diawali dengan keruntuhan Jerman dan porak-porandanya Jepang akibat bom atom yang dijatuhkan di dua kotanya, Hiroshima dan Nagasaki.
Roosevelt, bersama pemimpin Uni Soviet Joseph Stalin, dan Perdana Menteri Inggris Winston Churchill, kemudian berangkat ke Yalta untuk mendiskusikan keputusan negara mereka pasca PD II. Namun, sepulangnya dari Yalta, Roosevelt jatuh sakit dan memutuskan untuk berlibur ke Warm Springs, Georgia. Ini menjadi liburan pamungkas buat Roosevelt karena akhirnya ia diserang stroke dan meninggal dunia.
Kematiannya meninggalkan ketegangan hubungan antara AS dengan Uni Soviet yang saat itu dipimpin Stalin. Sebab, Roosevelt dikritik terlalu 'lemah' terhadap Soviet dan cenderung dipermainkan oleh Stalin. Penerus Roosevelt, Harry S Truman, kemudian mengambil pendekatan yang berbeda dengan berlaku keras pada negara komunis itu.
Menurut Truman, kebijakan yang lebih keras adalah hal yang harus dilakukan untuk Soviet. Masuk tahun 1947, hubungan AS-Soviet mencapai titik terendah dan memicu dimulainya Perang Dingin.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Semarang, Nazar Nurdin |
KOMENTAR