Menentang pemanasan global dan berbeda dari wilayah lain, gletser di Pegunungan Karakoram bertambah tebal. Tim peneliti dari Prancis menggunakan data satelit yang menunjukkan gletser di wilayah Karakoram, arah barat Himalaya, bertambah banyak. Seiring pemanasan global, gletser di wilayah Himalaya yang lain justru menipis.
Hingga kini, akibatnya belum dapat disimpulkan oleh para ilmuwan. Peneliti dari National Centre for Scientific Research dan University of Grenoble membandingkan gambar satelit pada tahun 1999 dan 2008. Metode ini telah digunakan untuk meneliti pegunungan lainnya. "Metode ini cukup sulit karena membutuhkan langit yang cerah untuk menelitinya," jelas pemimpin penelitian, Julie Gardelle.
Menurut penelitian, interval antara tahun 1999 dan 2008, ada peningkatan massa gletser walaupun tidak secara masif. "Kami tidak tahu alasannya," katanya kepada BBC News. "Sekarang kami menyimpulkan, hal ini terjadi karena adanya peningkatan curah hujan di suatu titik di Karakoram. Tapi, ini masih spekulasi," tambahnya.
Sebagian besar wilayah Karakoram tidak bisa diakses, namun Karakoram menjadi sumber air vital untuk satu miliar orang yang hidup di sekitarnya. Karena itulah, peneliti menganggap perlu penelitian yang lebih lanjut untuk mendapatkan hasil yang pasti. Gletser Himalaya menjadi topik perbincangan sejak adanya laporan dari Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) di tahun 2007 yang mengatakan bahwa es di wilayah tersebut akan hilang pada 2035. Walaupun termasuk ke dalam wilayah Himalaya, secara teknis, Karakoram adalah wilayah yang terpisah dan termasuk ke dalam puncak kedua tertinggi di dunia.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Lampung, Eni Muslihah |
KOMENTAR