Sekelompok arkeolog dari Université libre de Bruxelles (ULB) berhasil menemukan kuburan massal berusia 1.000 tahun di Pachacamac, Peru. Kuburan ini berisi individual dari beragam usia dan dikubur dalam tanah berukuran sekitar 20 meter.
Lokasi dan penemuan ini istimewa karena Pachacamac merupakan situs yang dipertimbangkan masuk dalam warisan budaya dari UNESCO. Pachacamac juga merupakan situs pra-hispanik terbesar di Amerika Selatan, terletak sekitar 30 kilometer dari Ibukota Peru, Lima. Sedangkan banyaknya jumlah individu di dalamnya, utuh, tanpa terpisah anggota tubuhnya, termasuk luar biasa karena bisa selamat dari zaman kolonial di Peru.
Makam ini berbentuk oval, tertutup alang-alang, dengan batang pohon yang sudah diukir di atasnya. Ditemukan sekitar 12 jenazah bayi dan balita di sekitarnya dengan kepala yang terarah ke makam. Sedangkan "kamar utama" makam dibagi dua ruangan yang terpisah dinding lumpur. Ditemukan lebih 70 individu dari dua jenis kelamin di seksi utama ini.
Di sekitar individu yang berbentuk mumi dan tulang-belulang ini terdapat emas, tembaga, dan keramik, yang diperkirakan sebagai bentuk persembahan pada Dewa. Menurut tim antropolog di bawah arahan Lawrence Owens dari University of London, jika mayoritas individu ini punya hubungan genetik. Ini mereka simpulkan berdasarkan ciri morfologi yang ada di tulang yang tersisa. Bahkan diketahui pula jika beberapa dari individu ini menderita cedera parah, trauma fisik, bahkan penyakit serius.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Semarang, Nazar Nurdin |
KOMENTAR