Nationalgeographic.co.id—Meski mengidap penyakit yang membuat kondisi tubuhnya terus melemah, Stephen Hawking terus berkarya hingga akhir hayatnya. Dimulai dengan tesis doktoralnya pada tahun 1966, karya terobosannya berlanjut tanpa henti hingga makalah terakhirnya pada tahun 2018 diselesaikan hanya beberapa hari sebelum kematiannya pada usia 76 tahun.
Semasa hidupnya, salah satu fisikawan teoretis terbesar di zaman modern ini terkenal karena penampilannya di media populer dan perjuangan seumur hidupnya melawan penyakit yang melemahkan tubuhnya itu.
Namun ia tak hanya terkenal semasa hidupnya. Setelah meninggal pun namanya terus diperbincangkan karena satu per satu teori yang dulu pernah ia kemukakan terbukti benar di kemudian hari.
Source | : | Live Science,BBC |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR