Olimpiade. Even sebesar ini merupakan suatu percobaan luas dalam kinerja manusia, teknologi olahraga, dan perjalanan global.
Maka para ilmuwan pun turut bekerja keras di dalam penyelenggaraan Olimpiade London 2012. "Meski dapat dimengerti bahwa peran kami pasti tidak bisa terlalu nampak karena dibayang-bayangi oleh kemeriahan pesta olah raga ini," tutur Jan Burns, salah satu bagian Science Team, kepala dari Department of Applied Psychology di Universitas Canterbury Christchurch, Inggris.
Banyak sekali peranan ilmu pengetahuan dalam Olimpiade London yang berlangsung mulai 27 Juli hingga 12 Agustus 2012. Bagi ratusan atlet, peneliti membantu mengembangkan teknik dalam latihan, jadwal berlatih, peralatan, diet, dan pemeriksaan/deteksi doping. Bagi jutaan penonton yang berkumpul memadati kota London, mereka akan membantu mengorganisasi keramaian, hingga menjaga kesehatan publik dan keamanan.
Sedangkan bagi miliaran pemirsa seluruh dunia yang menyaksikannya dari rumah, mereka merancang bermacam rupa teknologi yang akan mengukur prestasi atlet secara tepat.
Teknik yang coba dikembangkan para ilmuwan antara lain misalnya pada cabang olah raga renang. Para ilmuwan mengaplikasikan pendekatan sains dalam meningkatkan performa perenang. Lewat sistem ini, ilmuwan ikut mengendalikan bagaimana menarik perenang dari air, dengan cara menilai daya tahan air (water resistance) dan daya dorongnya (water repulsion).
Burns sendiri menjadi salah satu ilmuwan 'kunci' yang bertugas memastikan kualifikasi alias kelayakan seorang atlet untuk mengikuti pertandingan.
Menurut Burns, sebagai spesialis ahli di bidang gangguan mental intelektual, ia diperlukan di dalam tim penelitian karena kasus gangguan intelektual. Tidak sama seperti cacat fisik, cenderung sangat sulit dikenali kalau pemeriksaan hanya dilakukan oleh staf kepolisian.
Christiaan Bartlett, seorang ilmuwan senior di King's College London Drug Control Center, menjadi ilmuwan yang bekerja di 24/7 drug-testing lab di utara London tersebut. Ia bersama sekitar 150 koleganya melakukan serangkaian pengecekan terhadap urin dan darah milik seluruh atlet Olimpiade.
Jika hasil laboratorium memunculkan setiap zat yang terlarang, Bartlett mengatakan ilmuwan akan segera menginformasikan pada Komite Olimpiade Internasional serta otoritas lainnya. Di mana akan memulai upaya penyelidikan dan kemungkinan mengambil tindakan disiplin.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR