Panda merah (Ailurus fulgens) merupakan spesies langka dari wilayah pegunungan Nepal dan India. Dijumpai pertama kali pada awal tahun 1800-an, 50 tahun lebih awal sebelum panda hitam putih ditemukan, panda merah merupakan aksesori wajib bagi kaum kolonial.
Dulunya, panda merah mendiami wilayah luas di Bumi. Namun, perburuan dan penebangan hutan membuat habitat dan populasinya menurun. Menurut ahli konservasi, hanya tinggal 10.000 individu panda merah yang tersisa di alam liar.
Itulah sebabnya International Union for Conservation of Nature (IUCN) menempatkannya dalam daftar merah "terancam punah" sejak tahun 2008. Ironisnya, menurunnya populasi panda merah disebabkan morfologi tubuh mereka yang mengundang rasa sayang.
"Karena muka lucu, menggemaskan, dan sifatnya yang penyayang, membuat mereka kerap dibawa ke luar negeri," ujar Shiromoni Syangdom dari Kebun Binatang Darjeeling, India.
Panda merah memiliki panjang badan kurang lebih hanya 100 sentimeter dengan bobot antara 3,5 hingga tujuh kilogram. Bulu lembutnya memenuhi sepanjang tubuh, bahkan hingga ke bawah kaki.
Ekor merupakan bagian penting karena bertugas menjaga keseimbangan saat memanjat pohon. Ekor juga jadi penghangat saat musim dingin menerjang.
Selain diincar sebagai peliharaan, panda merah juga diburu untuk bulunya. Berbagai hukum perlindungan diterapkan untuk kelestariannya. Termasuk dengan merancang wilayah konservasi di The Padmaja Naidu Himalayan Zoological Park, Darjeeling, India.
Di sini, panda merah dijodohkan untuk menghasilkan keturunan. Asupan harian berupa dua kilogram bambu per hari juga bisa terpenuhi.
Panda merah sudah sering ditemui oleh kaum urban dalam wujud simbol browser internet, Firefox. Industri film Hollywood juga pernah mengangkat sosoknya dalam diri Master Shifu di film animasi "Kung Fu Panda." Shifu digambarkan sebagai suhu kung fu bertubuh mungil namun berilmu tinggi dan menjadi mentor bagi panda raksasa demi menyelamatkan China.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Semarang, Nazar Nurdin |
KOMENTAR