Lima tahun lalu, tepat pada 12 Oktober 2007, Albert Arnold Gore Jr, atau akrab disebut Al Gore bersama dengan Panel Perubahan Iklim Intergovernmental PBB, mendapat hadiah Nobel Perdamaian. Kedua pihak ini dianggap berjasa dalam meningkatkan kewaspadaan manusia terhadap perubahan iklim melalui film dokumenter "An Inconvenient Truth."
Gore, mantan Wakil Presiden Amerika Serikat di era 1993 hingga 2001, dianggap politisi pertama yang mengangkat bahaya dari emisi karbon dioksida --penyebab dari meningkatnya pemanasan global. Politisi dari Partai Demokrat ini mulai tertarik dengan isu lingkungan saat menuntut ilmu di Universitas Harvard. Saat akhirnya menjadi anggota Kongres di akhir tahun 1970-an, ia mengadakan dengar pendapat mengenai perubahan iklim. Padahal dalam masa itu, hampir tidak ada warga AS yang tahu mengenai isu tersebut.
Ketika ia kalah dalam pemilihan Presiden AS oleh George W. Bush di tahun 2000, Gore mulai fokus menyebarkan kampanye anti-perubahan iklim. Pria kelahiran Washington D.C 64 tahun lalu itu juga memberi presentasi di seluruh dunia untuk memberi penyuluhan gentingnya kondisi Bumi.
Dalam film dokumenter "An Inconvenient Truth," Gore memberi fakta mengguncang mengenai perubahan yang ada di planet ini. Film itu sendiri memulai debutnya di Sundance Film Festival pada 24 Januari 2006. Film dokumenter arahan Davis Guggenheim ini kemudian dibuka ke komunitas terbatas di AS pada bulan Mei di tahun yang sama.
Tanpa disangka, film ini memenangi beragam penghargaan. Termasuk Piala Oscar -penghargaan bergengsi di dunia film- pada tahun 2007 dalam kategori "Best Documentary" dan "Best Original Song." Arti penting film ini adalah mengangkat kepedulian masyarakat tentang pemanasan global.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Semarang, Nazar Nurdin |
KOMENTAR