Sejak sepekan terakhir, Badan Arkeologi Denpasar telah melakukan penggalian di lokasi Situs Candi Penatih, candi peninggalan zaman Hindu abad 14 Masehi di Bali. Situs mulai digali pada 18 Oktober lalu. Candi purbakala yang ditelisik berumur sekitar 600 tahun ini memiliki ciri serupa dengan candi Jawa Timur.
Sebanyak 11 orang tim arkelog yang terdiri dari peneliti di bidang prasasti, enam staf teknis, dan beberapa tenaga lokal, dilibatkan dalam penggalian. Mereka melakukan pengumpulan data-data dan informasi terkait untuk menegaskan dugaan bahwa Situs Penatih adalah candi Hindu terbesar di wilayah Bali dan Nusa Tenggara.
"Perlu penggalian lebih lanjut untuk mengetahui bentuk candi tersebut. Namun kami merasa ini adalah candi Hindu terbesar yang pernah ditemukan di Bali," kata Kepala Tim Arkeologi Wayan Suantika.
Para arkeolog tersebut berhasil menemukan batu padas dengan struktur seperti tangga, pada Jumat (26/10). Benda yang baru ditemukan itu berbeda bentuknya dari penemuan sebelumnya. Saat penggalian mencapai kedalaman satu meter, ditemukan batu padas ukuran 40 x 40 sentimeter berderet sepanjang satu hingga 1,1 meter. Juga diangkat 22 batu sepanjang 120 sentimeter berbentuk seperti balok dengan pinggiran tertata rapi.
"Sebelum ini, temuan candi terbesar di Bali adalah Candi Wasa, yang berukuran 11 meter kali 10 meter, di Gianyar tahun 1986. Sementara yang ditemukan di Penatih, yang baru terlihat saja sudah mencapai 11 meter. Dan masih belum ditemukan ujungnya, berarti bisa jauh lebih panjang," tambah Wayan.
Namun, menurut pengakuan Kepala Balai Arkeologi Bali, NTT dan NTB, Made Geria, penggalian tahap awal hanya hingga pekan ini (27/10), dan akan dilanjutkan kembali di tahun 2013 karena keterbatasan anggaran balai arkeologi.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR