Koshik, satu individu gajah jantan asia, masuk menjadi subjek utama dalam jurnal Current Biology setelah diketahui bisa menirukan bahasa Korea. Koshik melakukannya dengan cara memasukkan belalai ke dalam mulutnya.
Koshik diketahui bisa menyuarakan lima kata: annyong (halo), anja (duduk), aniya (tidak), nuo (berbaring), dan choah (bagus). Kemampuan bahasa ini, disebutkan dalam jurnal tersebut, bisa membantu mempelajari evolusi vokal.
Menurut Angela Stoeger-Horwath dari University of Vienna, Austria, manusia berbicara menggunakan dua aspek penting, pitch dan timbre. Secara mengejutkan, Koshik mampu menyamakan kedua hal ini.
"Secara akurat, dia (Koshik) bisa menyamai forman manusia seperti nada suara pelatihnya," kata Stoeger-Horwath, Kamis (1/11). Hal ini semakin mengejutkan karena ada perbedaan anatomi yang sangat besar antara manusia dengan gajah.
Diperkirakan, Koshik bisa melakukan ini karena faktor kesepian. Sewaktu masih remaja, Koshik merupakan satu-satunya gajah yang tinggal di Kebun Binatang Everland, Korea Selatan, selama lima tahun. Dalam periode hidup tersebut, perkembangan dan keterikatan gajah pada lingkungannya sangatlah penting. Dan manusia adalah satu-satunya kontak sosial Koshik.
"Cara dia mengucapkannya tidak dimaksudkan sebagai sebuah (kata) perintah. Saat dia mengatakan 'berbaring,' dia tidak akan marah jika Anda tidak melaksanakannya," tambah said Tecumseh Fitch, profesor biologi kognitif dari University of Vienna.
Sebelumnya, ada beberapa kasus yang memperlihatkan kecerdasan gajah dalam hal vokal. Seperti gajah afrika yang diketahui bisa menirukan suara mesin truk. Atau gajah jantan asia di Kazakhstan yang mengucapkan bahasa Rusia. Namun, kedua kasus ini belum pernah dibuktikan secara ilmiah.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Semarang, Nazar Nurdin |
KOMENTAR