Ramalan Kiamat suku Maya yang jatuh 21 Desember 2012 meresahkan sebagian besar masyarakat dunia. Terutama bagi mereka yang memercayai bahwa hari akhir benar-benar terjadi pada tanggal itu. Berbagai antisipasi penyelamatan pun dilakukan.
Masyarakat berbondong-bondong menuju Gunung Pic de Bugarach, Prancis, yang diyakini memiliki kekuatan mistis. Tempat itu diyakini sebagai "zona aman," di mana mereka dapat melakukan penyelamatan karena percaya gunung tersebut akan terbuka pada hari-H dan pesawat alien (UFO) dari ruang angkasa akan datang, membawa mereka pergi ke tempat aman.
Atas dasar keyakinan ini, hotel-hotel di sekitar Gunung Pic de Bugarach ramai dipesan. Bahkan untuk mencegah lautan manusia yang akan datang ke sana, situs ini akan ditutup pada tanggal 21 Desember nanti.
Gunung Pic de Bugarach di Prancis bukanlah satu-satunya yang dijadikan zona aman bagi mereka yang mempercayai kiamat akan segera datang pada dua minggu mendatang. Gunung Rtanj, di sebelah timur Serbia yang merupakan bagian dari kawasan Carpathian, sudah sejak lama menjadi subjek mitos. Di tempat ini orang-orang juga berbondong-bondong memesan tempat penginapan.
Legenda tua setempat mengungkapkan, puncak gunung tersebut merupakan rumah seorang penyihir yang menjaga harta karun besar. Belakang bentuk puncak gunung yang menyerupai piramida dikaitkan dengan pengaruh dari alien.
Mitos ini terus berkembang bahkan laman abovetopsecret.com menulis pancaran sinar misterius dan UFO terlihat di langit di sekitar gunung dan bentuk puncak gunung sejajar dengan piramida yang berada di Mesir.
Penulis fiksi Arthur C.Clarke menyebut gunung ini sebagai tempat yang menyimpan energi khusus. Rumor mengenai hari kiamat membuat orang-orang yang takut akan hari tersebut tiba, terus mencari perlindungan.
"Dalam satu hari kami memiliki 500 orang yang mencoba untuk memesan kamar. Orang ingin membawa seluruh keluarga mereka," kata Obrad Blecic, manajer hotel di dekat Gunung Rtanj.
Gonjang-ganjing mengenai hari kiamat suku Maya terus berkembang dan menyebarkan kekhawatiran bagi sebagian besar orang yang memercayainya. Namun, ilmuwan NASA mengungkapkan bahwa keyakinan tersebut tidak berdasar.
Suku Maya tidak pernah menyatakan bahwa akhir dari penghitungan Kalender Long Count mereka berarti berakhirnya sebuah dunia. Tidak ada fenomena astronomi yang dapat menghancurkan planet kita dalam waktu kurun waktu kurang dari dua minggu.
Penulis | : | |
Editor | : | Andri Donnal Putera |
KOMENTAR