Hutan Amazon-nya Laut. Demikian julukan yang disematkan pada Kepulauan Raja Ampat di Papua Barat. Bukan julukan berlebih, mengingat berlimpahnya kekayaan laut wilayah yang terdiri dari 610 pulau ini.
Data dari Conservation Internasional (CI) Indonesia menyatakan, wilayah ini memiliki 1.459 spesies ikan karang, 553 spesies karang keras, 42 spesies udang mantis, 16 spesies mamalia laut, dan lima spesies penyu laut. Patut jika kemudian National Geographic Magazine melisankannya sebagai satu dari 20 destinasi wisata terbaik 2013.
"Di sini, harapkan pertemuan dekat dengan walking shark (hiu berjalan atau kalabia dalam bahas setempat), kuda laut, manta, penyu, dan ikan kakatua besar. Belum lagi ditambah sepertiga dari keseluruhan koral yang diketahui," puji penulis Johnny Langenheim, Desember 2012.
Daya tarik Raja Ampat bukan hanya dari potensi lautnya saja. Keramahan warga sekitar menambah daya magnet yang dihasilkannya. Bahkan pengetahuan mereka terhadap konservasi lingkungan lautnya akan mengejutkan Anda.
Saat National Geographic Indonesia bertandang pada Oktober lalu, anak-anak usia sekolah dasar di Desa Yef Lio, Kecamatan Mayamuk, Kabupaten Sorong, Papua Barat, tengah diajarkan mengenai biota laut dengan cara belajar sambil bermain.
Jika ada tambahan dana, sempatkan menuju Wayag. Hamparan karst seperti nasi tumpeng berpencar di atas jernihnya laut Raja Ampat.
Guide lokal akan menuntun menuju karst dengan lokasi terbaik agar Anda bisa mengagumi kecantikan dan mengabadikannya. "Ini adalah lokasi alam paling hidup, baik di atas maupun di bawah air," tambah Langenheim.
Destinasi lain yang masuk dalam daftar 20 lokasi perjalanan terbaik 2013 di antaranya Jarash (Yordania), Kyoto (Jepang), Grenada (Kepulauan Karibia), Thessaloniki (Yunani), dan Hudson Valley (AS).
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Semarang, Nazar Nurdin |
KOMENTAR