"Traveling" dapat diasosiasikan sebagai sarana rekreasi. Sebuah pembelajaran untuk mengenal alam serta berinteraksi langsung dengan masyarakat setempat. Juga dapat menyatukan para penyuka kendaraan bertipe sama atau serupa karena terbuka kesempatan untuk bergabung dengan sebuah klub dan terbukti, salah satu agenda tetapnya adalah: pesiar bersama.
Inilah salah satu alasan Tabloid Otomotif menggelar Otobursa Tumplek Blek Goes International 2013 di Plaza dan Parkir Timur Gelora Bung Karno pekan depan (11 – 12/5). Di sini, para penyuka dunia otomotif serta traveling bisa hadir untuk berkumpul bersama, bernostalgia, menyimak acara talk show, bahkan merancang perjalanan bersama. Dan bagi yang belum bergabung dengan sebuah komunitas, di sini dapat mencari wadah yang tepat untuk menampung aspirasinya.
Alasan lain yang tidak kalah penting, di sini para pengunjung dapat berburu suku cadang dan berbagai barang otomotif dengan harga terjangkau di 185 bursa serta 212 lapak berbagai produk buatan dalam maupun luar negeri, seperti Inggris, Jepang, Jerman dan Spanyol.
Foto-foto perjalanan berbagai klub otomotif roda dua dan roda empat dapat disimak dalam acara Otobursa Tumple Blek 2013 dengan lebih seksama, sembari mendengarkan pengalaman wisata yang seru. Ada pula tayangan video berbagai aksi sosial yang dilakukan berbagai klub, bila mereka tengah melakukan perjalanan bersama.
Sementara dari segi hiburan, bisa disaksikan banyak penampil di panggung musik. Seperti White Shoes and the Couples Company yang pernah menuliskan perjalanan mereka berwisata musik ke Eropa Barat di media cetak National Geographic Traveler.
Harry Kristianto, Publisher OTOMOTIF GROUP menyatakan, “Pengunjung OTOBURSA Tumplek Blek terus meningkat setiap tahunnya. Tahun lalu, tercatat 71.500 pengunjung datang dan berdasarkan hasil riset terjadi peningkatan signifikan sebesar 13,5 persen dari tahun 2011. Sementara 78 persen tenants menyatakan bahwa target penjualan mereka tercapai selama dua hari acara berlangsung.”
| Penulis | : | |
| Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR