Sejak tiga dekade yang lalu, telah muncul kesadaran pembangunan yang berwawasan lingkungan demi menjaga alam dan keragaman hayati. Kiprah manusia sebagai bagian dari kehidupan sangat berpengaruh terhadap kelestarian Bumi. Memasuki abad ke-21, dampak aktivitas manusia bagi planet biru nampak dalam fenomena pemanasan global. Semakin renta, tubuh planet kita semakin hangat. Kini, diperlukan kerjasama global untuk mendinginkan suhu Bumi, satu-satunya tempat yang layak bagi manusia.
PT Krakatau Steel sangat menyadari perannya dalam menyokong pelestarian alam dan kehidupan di dalamnya. Menjaga keseimbangan alam, bagi perusahan yang bergerak di bidang industri baja itu juga berarti menjaga keberlangsungan perusahaan.
Sebagai industri baja Nusantara, yang mengolah bahan baku dari sumber daya alam, secara naluriah Krakatau Steel berniat dan berkiprah dalam merawat lingkungan. Tidak hanya menata industrinya agar ramah lingkungan, perusahaan melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan juga turun langsung dalam berbagai kegiatan lingkungan. Hal ini mengingat dukungan bagi upaya perlindungan lingkungan juga menjamin keberlanjutan operasional perusahaan.
Secara internal, Krakatau Steel memiliki visi lingkungan: “To be leading green and enviromentally friendly industry.” Berpijak pada visi itu, dalam kegiatan rutinnya, perusahaan memasukkan semua unsur lingkungan dalam SOP, Quality Ojective maupun Program Produksi Bersih atau 5R.
Krakatau Steel dalam mengelola bahan baku, sarana penunjang dan sumberdaya berpegang pada prinsip nir-limbah (zero waste). Setiap sisa produksi diperlakukan secara by product dan dikelola secara reduce, reuse, recycle. Semua proses produksi yang menghamburkan gas buang atau emisi udara telah dilengkapi dengan pengendalian pencemaran udara.
Pemanfaatan limbah sisa panas yang dominan di industri baja misalnya, memakai sarana pemanfaatan panas gas buang. Untuk memangkas emisi karbon yang bisa menyebabkan pemanasan global, perusahaan merangkul pihak swasta untuk memanfaatkan limbah CO2 sebagai gas industri.
Setiap awal musim penghujan, Krakatau Steel kerap melakukan penanaman pohon di lingkungan perusahaan. Sepak terjang di dalam perusahaan itu, dibarengi dengan upaya menghijaukan Kota Cilegon dengan menanam ribuan pohon.
Selain menjaga keseimbangan lingkungan dengan proses produksi, langkah ini juga mencegah kompleks industri tidak menjadi area polusi. Rindangnya tetumbuhan akan menciptakan paru-paru bagi Cilegon dan Banten yang berkontribusi bagi meredam pemanasan global.
Ikhtiar itu akan menerbitkan harapan bagi perusahaan mampu mewujudkan diri sebagai green industry. Dalam rangka mewujudkan perusahaan berwawasan lingkungan, perusahaan menggalang banyak pihak dalam penanaman pohon di sekitar perusahaan.
“Tahun-tahun yang lalu, kita banyak menanam pohon bekerjasama dengan Divisi General Affair. Alhamdullilah, tahun lalu saja kita sudah menanam lebih 200 ribu pohon. Tahun 2012, target kita menanam 250 ribu pohon lagi,” jelas Adriana Peris, Kepala Program Kemitraan dan Bina Lingkungan.
Penanaman pohon dilakukan bekerjasama dengan Baitul Maal Krakatau Steel Group yang melakukan survei ke sekolah-sekolah di Cilegon dan Serang. “Nanti ada laporan, lalu kita sediakan bibitnya,” lanjut Adriana.
Sejak 2011, penanaman lebih banyak berupa pohon mangga. “Cilegon ini sebenarnya kota mangga, mudah-mudahan lima atau enam tahun lagi sudah bisa dipanen. Nah, ini mengembalikan mangga Cilegon,” tuturnya.
Bahkan sejak 2007 Krakatau Steel dan Group telah membentangkan program reboisasi untuk menghutankan kembali Cagar Alam Rawa Danau.
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR