Dapatkah rancangan yang baik membantu dunia? Bisa saja terjadi, saat gagasan baru muncul satu persatu, perancang menciptakan produk inovatif dengan harga terjangkau sebagai solusi segala permasalahan di seluruh dunia.
Kini, dipicu oleh program-program seperti kursus Entrepreneurial Design for Extreme Affordability di Institut Desain di Stanford University, beberapa perancang juga mulai memusatkan perhatian pada keadaan penduduk negara berkembang yang memprihatinkan. Sambil tetap mempertahankan kebudayaan lokal, para perancang menciptakan produk untuk memenuhi kebutuhan khusus masyarakat.
Ternyata, masalah paling mendesak sekalipun, mulai dari kesehatan hingga air minum, bisa memiliki solusi terjangkau—dan dirancang dengan indah pula. Apa saja contoh di antara berbagai inovasi desain itu?
1. Penghangat Bayi ("Embrace")
Sekitar 19 juta bayi berberat badan rendah lahir di negara-negara berkembang setiap tahunnya. Karena tak dapat mengatur suhu tubuh sendiri, banyak bayi meninggal dunia. Embrace membantu menghangatkan para bayi rentan tersebut. Sebuah kantong khusus diselipkan ke dalam bagian belakang tas untuk menyediakan berjam-jam suhu panas yang aman, saat bayi sedang disusui dan ditimang.
2. Perangkat Asma ("Respira")
Penderita asma anak-anak biasanya tidak dapat mengkoordinasikan napas dengan semprotan aerosol yang dikeluarkan inhaler. Spacer merupakan alat penyambung yang memudahkan anak untuk menghirup. Terbuat dari kertas-lipat Respira mengunci obat tersebut di sekitar mulut sehingga lebih mudah dihirup. Spacer konvensional harganya berkisar sekitar Rp200.000 atau lebih—terlalu tinggi untuk ukuran negara berkembang, tempat tingkat pengidap asma meningkat. Sementara harga Respira sekitar Rp10.000.
3. Wadah Air ("Q Drum")
Di daerah pedesaan yang miskin, air bersih sering berada jauh di luar jangkauan orang yang membutuhkan, membuat mereka rentan terhadap penyakit yang ditularkan melalui air. Q Drum, wadah air berbentuk rol yang kokoh yang sangat efisien, mampu menadah 49 liter air sehingga meringankan beban saat mengangkut air minum secara aman—suatu tugas yang seringnya dibebankan pada kaum perempuan dan anak-anak.
Ide besar lainnya di tautan ini.
(Nukilan ini diambil dari tulisan Staf NGM yang pernah dipublikasikan di majalah edisi November 2010)
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR