Tepat pada Hari Valentine, 14 Februari 2013, astronom menggelar kontes menamai dua bulan milik Pluto. Dua bulan itu ditemukan pada 2011 dan 2012, sementara sempat dinamai P4 dan P5.
Tapi berkat masukan dari mereka yang mengikuti kontes ini, P4 resmi dinamai Kerberos --diambil dari anjing berkepala tiga di legenda Yunani. Sementara P5 disematkan nama Styx --juga diambil dari legenda Yunani yakni nama sungai yang menuju alam baka.
Dilansir pada Selasa (2/7), kedua nama ini sudah mendapat restu dari International Astronomical Union (IAU). Badan inilah yang berwenang menamai benda-benda langit.
Kerberos dan Styx akan bergabung dengan keluarga bulan Pluto lainnya yakni Charon, Nix, dan Hydra. Kesemuanya dinamai sesuai karakter yang berhubungan dengan dunia baka dalam legenda Yunani dan mitologi Romawi.
Hades si Dewa Dunia Bawah, dalam kepercayaan Roma kuno adalah Pluto. Charon, sebagai bulan terbesarnya, merupakan petugas perahu Pluto. Hydra berperan sebagai monster menakutkan yang memiliki banyak kepala. Sementara Nix merupakan ibu dari Charon dan Dewi Kegelapan dan Malam.
"[Legenda] Yunani adalah pencerita yang baik dan mereka memberi kami ragam karakter untuk diolah," kata Mark Showalter, peneliti senior di The Carl Sagan Center of the SETI Institute, California, AS.
Kerberos dan Styx pertama kali ditemukan oleh Teleskop Luar Angkasa Hubble sebagai bagian dari survei sistem Pluto. Survei ini terkait dengan persiapan Badan Penerbangan dan Antariksa AS (NASA) mengirim pesawat antariksa tak berawak, New Horizon, ke Pluto pada 2015 mendatang. Pesawat itu sendiri masih berjarak satu triliun kilometer dari Pluto.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Semarang, Nazar Nurdin |
KOMENTAR