Menurut para peneliti, ketidakpastian taksonomi, distribusi, dan evolusi utama pada spesies Mico terjadi karena mirip seperti marmoset Snethlage. Hal itu juga yang menghambat upaya konservasi pada spesies yang baru ditemukan ini.
“Warna bulu dari spesies ini telah membingungkan para peneliti selama satu abad sehingga menghalangi penilaian akurat taksonomi dan distribusi spesies ini dan lima spesies Mico lainnya, serta penilaian keanekaragaman spesies dalam genus ini,” kata para peneliti, dilansir sci-news.
Spesies baru ini merupakan spesies endemik di wilayah Juruena-Teles Pires, negara bagian Mato Grosso, Brasil. Sebarannya dibatasi oleh Sungai Juruena di barat dan oleh Sungai Teles Pires di timur, berlanjut ke utara hingga tempat mereka ditemukan.
Baca Juga: Jarang Terjadi, Seekor Monyet Betina Jadi Bos Kebun Binatang di Jepang
Sedangkan di bagian selatan, sebaran marmoset Schneider kurang terdefinisi dengan baik, tetapi meluas ke hulu sungai Juruena dan Teles Pires, tetapi tidak lebih jauh ke selatan dari kota Lucas do Rio Verde.
“Marmoset Amazon dari genus Mico adalah hewan endemik yang sedikit diketahui di wilayah ini dan oleh karena itu menjadi prioritas untuk penelitian dan upaya konservasi,” kata Dr. Rodrigo Costa-Araujo dari the Museu Paraense Emílio Goeldi dan the Federal University of Amazonas.
Menurutnya, Hutan Amazon memiliki fauna primata terkaya di dunia. Setidaknya ada 146 spesies dan subspesies primata di kawasan tersebut yang mewakili 20 persen dari keragaman primata global.
Baca Juga: Virus Cacar Monyet Menginfeksi Manusia Lagi Setelah 18 Tahun Berlalu
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Source | : | Scientific Reports,Sci News |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR