Pada Senin (12/8) kemarin, jadi penanda penting bagi perjalanan manusia mengetahui lebih lengkap mengenai planet terbesar dalam tata surya-nya: Jupiter.
Sebabnya, Juno, wahana antariksa milik Badan Penerbangan dan Antariksa AS (NASA), sudah mengarungi separuh jalan dari petualangan lima tahun menuju Jupiter. Dalam odometer NASA pada Senin kemarin, Juno tercatat menempuh jarak 1.415 miliar kilometer.
Dikatakan pihak berwenang NASA, ini artinya Juno sudah separuh jalan menuju Jupiter dalam konteks jarak yang ditempuh. Ditambahkannya bahwa saat pengukuran jarak dilakukan pada Senin, Juno berada 55,56 juta kilometer dari Bumi. Perjalanan Juno menuju target akan dibantu oleh flyby Bumi pada dua bulan mendatang.
"Flyby Bumi akan memberi Juno tendangan, meningkatkan kecepatannya hingga 16.330 mil per jam (26.280) kilometer per jam," ujar manajer proyek Juno, Rick Nybakken, dari Jet Propulsion Laboratory (JPL) NASA di Pasadena, AS, Selasa (13/8).
"Dari sana, pemberhentian berikutnya adalah Jupiter," tegas Nybakken. Juno merupakan misi bernilai US$1,1 miliar dan diluncurkan pada Agustus 2011. Ia diperkirakan sampai di sistem Jovian (sistem yang terdiri dari Jupiter dan para bulannya) pada Juli 2016 mendatang.
Saat tujuan tercapai, Juno akan mengitari Jupiter selama setahun hitungan Bumi, membuat 33 orbit dari satu kutub ke kutub lain. Ia akan menggunakan delapan perangkat sains untuk mempelajari atmosfer, medan magnet, dan medan gravitasi dari planet raksasa macam Jupiter.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Semarang, Nazar Nurdin |
KOMENTAR