Untuk mendukung penelitian ini, para ilmuwan juga menggunakan bantuan dari katalog Galactic Legacy Infrared Mid-Plane Survey Extraordinaire (GLIMPSE). GLIMPSE merupakan data katalog dari ratusan ribu bintang baru lahir bahkan lebih yang ditemukan oleh Spitzer dalam survei galaksinya.
Baca Juga: Astronom Italia Menemukan Gugus Bintang Baru Berusia 12,6 Miliar Tahun
Menurut Alberto Krone-Martins, seorang astrofisikawan dan dosen informatika di University of California, juga anggota dari Gaia DPAC (Data Processing and Analysis Consortium) dan merupakan rekan penulis studi ini mengatakan, “jarak adalah salah satu hal yang paling sulit untuk diukur dalam astronomi. Hanya pengukuran jarak langsung baru-baru ini dari Gaia yang membuat geometri struktur baru ini begitu jelas.”
“Pada akhirnya, ini adalah pengingat bahwa ada banyak ketidakpastian tentang struktur skala besar Bima Sakti, dan kita perlu melihat detailnya jika ingin memahami gambaran yang lebih besar,” jelas Robert Benjamin, astrofisikawan dari Wisconsin Whitewater dan Principal Investigator di GLIMPSE.
Walaupun kita tidak dapat melihat secara keseluruhan dari struktur galaksi Bima Sakti, hasil pengukuran pergerakan masing-masing bintang dapat digunakan untuk memahami fenomena ini. Pada akhirnya, ilmuwan pun menetapkan bahwa bintang-bintang yang berada dalam struktur baru ditemukan tersebut kemungkinan besarnya terbentuk di waktu dan wilayah yang sama. Uniknya, mereka dipengaruhi oleh gaya yang bekerja di dalam galaksi Bima Sakti.
Source | : | techexplorist.com |
Penulis | : | Wawan Setiawan |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR