Selama tujuh tahun menghabiskan melakukan perjalanan ke seluruh Cina, banyak dokumentasi dan fakta dari krisis lingkungan yang paling mendesak dan memengaruhi.
Sepanjang perjalanan bertualang di Cina, saya menemui banyak sekali pakar yang membantunya memahami Cina hingga akhirnya merilis buku elektronik bertajuk China’s Environment Crisis. Dari sana terdapat lima kesalahpahaman (mitos) mengenai kondisi lingkungan Cina:
1. Pengenalan kembali panda raksasa ke alam liar telah sukses
Hutan alam mengambil sepuluh persen dari seluruh luas permukaan Cina. Beberapa hutan masih murni dan sebagian besar lain hancur akibat ulah manusia mulai dari penebangan liar, pengumpulan kayu, hingga pertambangan. Kondisi ini memengaruhi habitat salah satu spesies khas Cina yaitu panda raksasa.
Banyak klaim yang menyatakan penangkaran dan reintroduksi panda ke alam liar telah berhasil. Namun, hal ini dibantah oleh Sarah Bexell dari Chengdu Panda Breeding Center di Provinsi Sichuan. Faktanya, "Sejauh ini tingkat keberhasilannya adalah 100 persen gagal." ujarnya.
Titik terang berasal dari seekor panda bernama Xiang Xiang yang berhasil direintroduksi. Reintroduksi sendiri mengalami bebrapa tantangan antara lain: Cina belum dapat menghemat lahan untuk perlindungan hewan liar, masalah perilaku kompetisi hewan sejak lahir dan dibesarkan di penangkaran, serta kekhawatiran penularan penyakit dari hewan liar.
2. Penggurunan bukan menjadi masalah di Cina
"Sebanyak 400 juta jiwa penduduk Cina hidupnya dipengaruhi oleh penggurunan yang memakan 27,46 persen dari total luas lahan Cina," tulis laporan China Daily.
Sebagai hasil dari kombinasi praktek pertanian yang kurang memadai, kekeringan, dan peningkatan permintaan air tanah, menjadi tantangan penting bagi lingkungan Cina. Petani dipaksa meninggalkan tanah mereka karena lahan menjadi tidak dapat digunakan.
Di daerah yang terkena dampak penggurunan, mengalami peningkatan jumlah kemiskinan dan intensitas badai pasir di Cina bagian Barat dan Utara terus meningkat setiap tahunnya. Diperkirakan bahwa hampir 40 kota telah ditinggalkan sebagai akibat dari penggurunan di Cina Barat Laut dalam 2.000 tahun terakhir. (Bersambung ke sini)
*Sean Gallagher, jurnalis foto di mana karyanya difokuskan menyoroti alam dan manusia, terutama di negara berkembang Asia, coba menghadirkan fakta kondisi lingkungan di Cina.
Penulis | : | |
Editor | : | Andri Donnal Putera |
KOMENTAR